Bab 62 (Awal Jumpa Baru)

65 3 0
                                    

Usai, kembali bekerja ke kantor dan bekerja seperti biasanya. Pada esok harinya, Alika langsung di beri titah  oleh kedutaan untuk melakukan beberapa pekerjaan di Inggris, Buckingham tepatnya.

Dia menjadi utusan Kemenlu untuk mendampingi Presiden menemui Ratu Inggris disana.

Siapa yang menolak? berkunjung ke istana megah nan legendaris itu. Walaupun, untuk bekerja.

Alika langsung saja menerima tawaran dinas itu tanpa ragu.

Keluar dari pesawat, Alika langsung menghirup nafasnya dalam-dalam. Selama ia menjabat sebagai diplomat, ini adalah kali pertamanya masuk langsung ke istana Buckingham dengan undangan. Biasanya dia hanya sekedar berlibur dan melihat pelataran istana ini dari depan.

"It's gonna be a cool workliday, Al" ujar Alika berbinar menatap keindahan istana itu.

Namun, tiba-tiba pikirannya terlintas seseorang yang juga berada di London.

"Semoga gue ngga ketemu sama dia disini" lirih Alika berharap.

Alika pun masuk kedalam dan melakukan tugasnya mendampingi Presiden di pertemuan dengan Raja Inggris. Sampai akhir ini, belum ada tanda-tanda kehadiran seseorang yang tidak diharapkannya.

Alika mneghembuskan nafasnya lega. Tidak akan ada yang mengganggunya selama disini.

Alika berpikir setelah meeting, dia akan menikmati sisa harinya disini sekalian berlibur.

Selama 5 jam Ia menemani Presiden mendatangi pertemuan. Alika kini mendapatkan waktu istirahatnya.

Alika langsung berlari menuju Buckingham Garden Cafe, yang masih berada di area istana. Lagi-lagi,ia memesan cokelat panas dan cake cokelat. Jika, Alina atau mamanya ada disini pasti langsung mengomel kalau Alika seperti anak kecil, yang jauh-jauh ke Istana Inggris cuman buat beli susu cokelat sama roti.

Alika langsung tertawa memikirkan hal itu. Meskipun, hanya cokelat panas, tapi ia merasakan sensasi yang berbeda saat meminumnya di istana, rasanya bak ratu kerajaan di film Bridgerton. Padahal, juga bukan.

Sudah tau pasti akan di omelin, Alika malah sengaja mengirimkan foto makanan itu ke grup whatsapp keluarganya. Dan benar saja, ia langsung di cibir oleh mama dan kakaknya habis-habisan.

'Mama bisa bikin yang lebih enak dari itu, ngapain beli-beli segala' cibir mamanya pedas.

"Hahaha, lucu banget mereka ini" tawa Alika melihat isi chat dalam benda pipih itu.

Selesai bermain handphone sekejap untuk melepas penat, dan membalas email mahasiswanya. Alika langsung beranjak pergi dari Cafe.

Namun, pada saat dijalan ada seseorang yang menabraknya.

BRUKKK

"Awhssss!!!"

Segelas cokelat panas itu, langsung tumpah membasahi kemeja putih Alika.

"Hey, I really am sorry. I'm in a hurry" ujar pria itu meminta maaf.

"No worries" jawab Alika memaksakan senyumnya.

Padahal, Ia merasa sangat kepanasan karena ketumpahan cokelat yang masih panas itu.

Alika berusaha mengambil tissue yang ada di saku celananya untuk membersihkan tumpahan cokelat itu di bajunya.

Sementara, pandangan orang-orang tertuju kepada Alika. Karena, baju bagian depan Alika yang menerawang karena basah.

Tak lama, seseorang memberikan jasnya untuk menyelimuti Alika.

Alika mendongak, hendak berterimakasih kepada seseorang yang memberikan jasnya.

Tiba-tiba,

DEG

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon