Bab 70 (Menikah)

120 3 0
                                    

"Aku mau menikah sama kamu, Vin. Aku mau menghabiskan sisa hidupku bersama kamu... " jawab Alika dalam berhasil mengundang riuh tepuk tangan semua orang yang ada di dalam ruangan.

Lampu juga kembali hidup bersamaan dengan ribuan bunga mawar menghujani Alika dan Calvin dari atas.

Calvin tersenyum lebar, lalu memasangkan cincin berlian di jari manis Alika. Cincin itu mirip seperti cincin yang Calvin berikan pada saat lamaran dulu.

Tapi, kali ini berliannya lebih besar dan berkilauan. Ukiran permata di sekelilingnya juga terlihat begitu cantik. Di dalamnya terukir nama Alika dan Calvin.

Calvin kemudian mencium tangan Alika sekejap.

"Jangan pernah dilepas, ya?" pinta Calvin membuat Alika tertawa.

Alika ingat sejak Ia putus dengan Calvin setahun yang lalu. Ia telah melepaskan cincin pemberian Calvin dan tak pernah mengenakannya lagi karena marah.

"Kamu beli cincin lagi?" tanya Alika.

"Ini sebagai bentuk rasa cinta Saya ke kamu. Mulai hari ini, kita akan membuka lembaran baru. Karena itu, cincinnya juga baru" jawab Calvin memberi Alika pengertian.

Alika kemudian terkirim mendengar penjelasan Calvin dan melihat cincin yang kini melingkar di tangannya dengan seksama.

Pandangan Calvin tertuju pada bunga mawar putih di tangan Alika yang lain.

"kamu suka bunganya?" tanya Calvin lirih.

"Aku suka banget. Kenapa kamu ngga bilang aja coba kalo kamu yang ngirim" marah Alika memukul dada Calvin pelan.

"Saya takut, kalau kamu tau bunga itu dari Saya. Mungkin saja kamu tidak akan menerimanya dan malah membuangnya" jawab Calvin jujur.

Alika mengangguk, Calvin memang benar. Jika saat itu dia tau bunga itu dari Calvin, dia pasti akan semakin marah. Sudah putus, tapi masih kirim-kirim bunga.

Pandangan Alika menyorot ke sekeliling rumah. Ternyata Calvin mendekorasinya persis seperti dekorasi pernikahan impian Alika selama ini. Alika kemudian menatap Calvin dengan tatapan bertanya 'dari mana kamu bisa tau semua ini?' batinnya.

"Orang tua kamu yang memberi tahu kan setiap detil pernikahan yang kamu impikan. Dulu, saya pernah berjanji untuk mewujudkan pernikahan impian kamu kan?" jawab Calvin senantiasa tersenyum.

Tak ketinggalan, dekorasi itu dipenuhi dengan bunga mawar putih. Hingga, membuat seisi rumah Calvin begitu harum wangi bunga.

"Kenapa kamu pilih bunga warna putih?" tanya Alika penasaran.

"Sebagai ucapan maaf Saya karena telah menyakiti kamu. Selamanya Saya akan berhutang maaf sama kamu, Alika" ujar Calvin dalam membuat Alika tersentuh.

Alika berjinjit dan kemudian memeluk Calvin erat. Calvin tersenyum, lalu membalas pelukan Alika tak kalah erat.

"Terimakasih" ujar Alika kembali menangis.

Calvin melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Alika.

"Hari ini saya tidak mau melihat kamu menangis. Sekarang kamu bersiap-siap sama maid ya, Saya akan melakukan ijab kabul sebentar lagi" ujar Calvin menghapus air mata Alika dengan jarinya.

Alika mengangguk, kemudian ia mengikuti maid-maid Calvin yang sudah siap disampingnya.

Sementara itu, Calvin langsung duduk di meja altar. Disana sudah ada ayah Alika dan juga penghulu yang siap untuk memulai ijab.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now