Bab 42 (Pergi)

117 3 0
                                    

Alika yang tadinya diturunkan ke tanah oleh sahabatnya membelakangi pria itu lantas berbalik cepat,

seorang pria kekar yang sudah lengkap menggunakan sepatu Ralph Lauren, celana berkuda, dan baju polonya

"Kamu?! " pekik Alika terkejut

Calvin

(Ngapainnn dia disini!?) batin Alika begitu kesal melihat Calvin di depannya. Padahal hari ini dia ingin melupakan sejenak masalahnya dengan Calvin. Tapi, malah dia sekarang berdiri di hadapannya

Alika yang menatap Calvin terkejut langsung berbalik hendak kembali. "Kalian takut? tidak ingin bermain?" saut Yasha memancing saat melihat Alika mulai bergegas pergi.

Alika menoleh ke belakang melirik Yasha tajam. Sedangkan, Putri maju karena tak Terima dengan perkataan Yasha, "oke, kita lawan kalian" jawab Putri.

Alika menghentikan langkahnya, mendengar jawaban Putri. "Apa kamu yakin tidak akan ikut bermain Alika?" tanya Calvin mengulangi pertanyaan Yasha dengan wajah kutubnya yang sangat menjengkelkan seperti saat awal ia bertemu dengan Alika waktu dulu.

Nafas Alika menggebu-gebu, "OKE SIAPA TAKUT?!" kesal Alika yang cemberut menghentakkan kakinya sambil berjalan menuju ke kudanya.

Tanpa Alika dan teman-temannya sadari, Calvin menahan senyumnya melihat tingkah Alika, "lucu" lirih Calvin yang langsung dihadiahi Yasha sikutan diperutnya.

Tanpa Alika dan teman-temannya sadari, Calvin menahan senyumnya melihat tingkah Alika, "lucu" lirih Calvin yang langsung dihadiahi Yasha sikutan diperutnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Fokus, Fokus, jangan diketawain" bisik Yasha di telinga Calvin.

Alika menunggangi kudanya memutari lapangan untuk melakukan pemanasan, sebelum melawan Calvin. Sebelumnya Alika tidak pernah tau kemampuan Calvin bermain polo, tapi bagaimanapun dia harus berhati-hati

(Lo ga boleh kalah sama Calvin, Al) tekad Alika menarik nafas dalam, memberanikan dirinya

Coach Sarah meniup peluitnya untuk memanggil pegawainya yang berada di base pojok lapangan hijau dan luas itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Coach Sarah meniup peluitnya untuk memanggil pegawainya yang berada di base pojok lapangan hijau dan luas itu. "Tolong segera ambilkan mallet dan stick untuk kita bermain sekarang" pinta Coach Sarah. "Baik, Bu" jawab pegawai itu yang langsung berlari menuju kedalam gedung mereka.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora