Bab 57 (Berkorban)

89 2 0
                                    

Asalkan kamu bahagia, saya siap berkorban Alika
(Calvin Waymond Dimitry)

***

Melihat Calvin yang keluar dari ruangan Alika dengan amarah, membuat Yasha yang sedari tadi menunggu diluar ruangan panik.

"Vin," panggil Yasha menepuk bahu Calvin.

Namun, Calvin sama sekali tidak mengindahkan panggilan Yasha dan termenung. Terlihat, ia mengusap setitik air mata di sudut matanya, "Panggilkan dokter untuk Alika," titah Calvin pada Yasha. 

Hanya itu kata yang terucap dari mulut Calvin. Tanpa ingin memberi penjelasan lebih jauh tentang apa yang terjadi di dalam, Calvin berjalan keluar rumah sakit. Yasha yang melihatnya bingung,(Mau kemana dia malem-malem begini) batinnya heran pada bosnya yang tidak bisa ditebak itu. Karena merasa khawatir, Yasha langsung memanggil dokter dan masuk kedalam lebih dulu untuk mengecek kondisi Alika.

Saat di dalam, Ia sangat terkejut melihat kondisi Alika yang menangis sesenggukan dengan memukul dadanya berkali-kali.

"Alika... ,"

Alika menunduk dan menangis histeris seakan telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Sangat menyayat hati, sampai membuat Yasha juga hampir menangis. Yasha panik, ia kelimpungan dan berteriak berkali-kali meneriaki dokter dan perawat untuk bergegas.

Yasha pun kemudian mendekat ke arah ranjang Alika.

"Alika..." tanya Yasha mengusap bahu Alika pelan berusaha menenangkan.

"Calvin berubah, Yash" tangis Alika dengan suaranya yang mulai serak.

Seakan tau maksud perkataan Alika selanjutnya. Yasha langsung menghentikan tangan Alika yang terus memukuli dadanya.(ini pasti karena hal itu) batinnya peka dengan masalah bosnya.

"Al... Calvin tetap sama. Dia nggak akan pernah berubah"

"His heart is yours, and it's always be" ujar Yasha meyakinkan.

Alika mengusap air mata nya perlahan dan mengangkat wajahnya yakin.

"Sepertinya kami nggak bisa melanjutkan pernikahan kami, Yash,"

Bagai disambar petir di siang bolong, Alika tiba-tiba saja mengambil keputusan yang mengejutkan.

(Apa-apaan ini!?! Memang apa saja yang sudah dikatakan Calvin pada Alika tadi!? Apakah mereka berdua benar-benar sudah menyerah dengan rencana pernikahan mereka) batin Yasha.

Berarti, Calvin benar-benar sudah melakukan perkataannya. Membuat Alika memutuskan pernikahan mereka berdua. Ia hampir lupa, siapa sahabatnya itu. Sudah jelas, ia pasti akan melakukan apa saja, yang menurutnya baik. Meskipun, menurut orang lain buruk. Sekalipun, hal itu akan menyakiti dirinya sendiri. 

"K... kamu jangan terlalu banyak berpikir, Alika. Kamu baru saja siuman," ujar Yasha berusaha mengalihkan pembicaraan

"Lebih baik kamu lanjut tidur aja ya? aku tadi wis panggil dokter," ujar Yasha kembali berusaha mengalihkan pikiran Alika.

Tapi nihil, Alika semakin histeris dan suaranya semakin habis karena terus-terusan menangis. Karena begitu tak tega, Yasha langsung sigap memanggil perawat untuk memberi Alika obat penenang saat itu juga.

Alika tidak bisa mengambil keputusan sebesar ini, hanya karena marah pada Calvin. Alika sebenarnya juga berhak untuk tau permasalahan yang tengah dilalui sahabatnya, meskipun Calvin sendiri tidak mau cerita. Sudah susah payah, ia menemukan tambatan hati untuk Calvin. Ia tidak mungkin membiarkannya runtuh begitu saja karena Lancaster, wanita jahannam itu.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now