Bab 80 (End)

94 2 1
                                    

Suasana rumah keluarga Dimitry begitu sepi di pagi hari setelah kepergian Alika tadi malam.

Yasha yang hendak mengajak Calvin untuk meeting di kantor, seketika terkejut melihat kondisi rumah bosnya yang begitu sunyi.

Yasha lantas menghampiri Calvin yang sedang duduk di sofa ruang keluarga sendirian dengan setelan baju olahraganya.

"Pagi, Bos. Tumben rumahmu kok sepi pol. Alika sama orang tuamu dimana?" tanyanya.

Calvin hanya diam dan mendengus mendengar pertanyaan Yasha.

"Bos? ini aku ngomong sama kamu lho, ket mau" marah Yasha.

"Alika pergi, Yash" jawab Calvin singkat.

"Ooohhh, pergi sama orang tua mu, toh," jawab Yasha manggut-manggut mengerti. Mungkin Alika sedang Quality time dengan mertuanya, batin Yasha.

Mengingat hubungan mereka sebelumnya belum pernah sedekat ini untuk menghabiskan waktu bersama. Untunglah, kini Alika bisa diterima di keluarga Dimitry dengan baik.

Namun, Calvin menghela nafasnya, hendak menyanggah dugaan Yasha tentang keberadaan istrinya, "Bukan itu, dia pergi meninggalkan rumah ini..."

"Dan saya, Yash" tambah Calvin melanjutkan perkataannya dengan berat hati.

"Hah?! Maksudnya?" tanya Yasha.

"Tadi malam, kita bertengkar karena saya lupa menjemput Alika di perkebunan strawberry di California"

"Loh, kok bisa seh, Vin?! Itu tempat jauh banget, loh. Gimana bisa kamu ninggalin istrimu sendirian di sana?" tanya Yasha mulai berkacak pinggang.

"Waktu itu, saya bersama Alika. Tapi, selang beberapa waktu, Feli menelfon saya kalau dia dalam bahaya karena diancam temannya. Jadi, saya tidak sengaja meninggalkan Alika sendirian di perkebunan," jawab Calvin.

"Feli dalam bahaya?! Terus keadaan dia gimana sekarang?! dia gapopo ta?" panik Yasha.

"Dia tidak apa-apa, Yash. Feli ternyata hanya bermain-main dengan temannya kemarin,"

Yasha yang mendengar jawaban Calvin menepuk jidatnya pelan lalu kembali terduduk di kursi, "Bisa-bisanya kamu di prank sama bocil, Vin...Calvin...ck,ck,ck," kesal Yasha.

"Jadi, telat berapa lama kamu waktu jemput Alika?" tanya Yasha sembari memakan camilan di meja.

"Saya lupa menjemputnya sampai tengah malam, Yash. Saat itu, Alika sudah diantar pulang oleh Ibu pemilik kebun dengan kehujanan," jelas Calvin.

Ia mengambil nafas dalam sebelum melanjutkan perkataannya, "Saya sudah salah karena memintanya menunggu saya datang. Seharusnya saya bisa minta tolong kamu atau Sando untuk segera mengantar Alika pulang. Tapi, saya tidak melakukannya. Karena, saya merasa bisa mengurus Feli dan Alika sendirian"

Yasha menggelengkan kepala tak percaya dengan kesalahan yang diperbuat sahabatnya itu, "Alika pasti sangat ketakutan tadi malam, soalnya jalan di sepanjang perkebunan sing kita datengin itu sangat minim penerangan lek malem," timpal Yasha.

Calvin mengusap wajahnya kasar, "Saya tau, Yash. Saya benar-benar sudah membuat kesalahan besar, sampai dia meninggalkan saya"

"Kamu yo gitu, kenapa bisa seceroboh ini seh, Vin? kamu kaya ngga koyok biasanya" heran Yasha terus menyalahkan Calvin.

"Saya tidak apa-apa, Yash. Hanya saja saat dijalan, Feli selalu mengalihkan pikiran saya, dengan membahas banyak hal lain. Sehingga, saya benar-benar lupa untuk menjemput Alika kembali di perkebunan," ujar Calvin.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now