20 | Cecak, cecak apa yang bikin mau mati?

3K 427 50
                                    

"PAAAAGIIIII!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PAAAAGIIIII!"

Seisi ruangan yang masih hening karena sedang bersiap-siap memulai hari langsung menoleh ke arahku yang baru saja melangkah memasuki akuarium.

"Cecak, cecak apa yang bikin mau matiiii?" Tanyaku dengan senyum selebar lapangan bola sambil melangkah menuju meja.

Mendengarku yang mendadak mengambil alih peran Reksa, semua orang sontak mengerutkan dahi.

"Nyeraaah?" Tunjukku ke berbagai arah sebelum kemudian terkikik geli. "Nyerah, yaaa?"

"Lo sehat, Qi?" Tanya Acid dengan wajah khawatir.

Aku terkekeh. "Jawabannya ... cecak napas melihat senyum kamu!"

Tawa cekikikanku meramaikan keheningan akuarium di saat semua orang malah bertatapan bingung, bahkan ada yang mengernyit kayak mau marah.

"Subhanallah ... Pagi ini cerah banget, ya, guys." Helaku seraya mendudukan diri di kursi.

"Cerah dari mana? Jelas-jelas di luar mendung." Celetuk Davina dengan wajah bingung. Sesekali kepalanya menoleh ke arah luar jendela untuk memastikan.

"Masa, siiih?" Tanyaku seolah tak percaya.

"Pagi, pagi, pagi!"

Semua orang kembali menoleh ke arah pintu yang kembali terbuka.

"Apa yang dimiliki sapi tapi tidak dimiliki binatang laiiiin?" Reksa—yang tanpa tahu menahu bahwa acara tebak-tebakan pagi sudah diambil alih olehku—berseru seiring langkahnya mengayun menuju tempat duduk.

"Apa, tuuuuh?" Sahutku dengan semangat sampai semua orang kembali mengernyit heran.

"Nyerahhhh?"

"Nyerah, aaaah!"

"Anak sapiii!"

Tawaku dan Reksa menyembur bersama-sama. Kami benar-benar cekikikan berdua sedangkan orang-orang cuma bisa misuh-misuh karena tebak-tebakan Reksa nggak pernah gagal bikin orang kesal.

"Lucu banget! Hahahaha," aku terpingkal-pingkal sambil menggebuk bahu Reksa. "Keren, keren! Nggak bisa ditebak!"

"Lo kenapa, dah, Qi?" Tanya Ci Novi sambil menatapku dengan kerutan di dahi. "Ada musibah yang terjadi selama weekend?"

Aku menoleh ke arah Ci Novi dan memberikan senyum manis. "Alhamdulillah, nggak ada, Ci. Weekend gue sempurna!"

"Tidur seharian maksudnya?" Tebak Acid.

"Yuhuuu," seruku riang. "Apa lagi yang lebih sempurna dari menghabiskan weekend dengan tidur kayak orang pingsan?"

"Tidur sama ayang!" Celetuk Reksa.

Aku terkikik malu-malu. "Iya, sih. Soon, lah, kalau itu."

Tampang bingung terlihat dari wajah Acid dan teman-temanku yang lain. Bahkan Davina sampai melongo kayak kena pause.

Lemons✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang