28 | kasian jomlo

2.4K 396 61
                                    

Qiandra Asya Janice - 13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Qiandra Asya Janice - 13.50 PM
Li, jdnya aku lembur
Sorry bgt


Kagendra Magali Azhar - 14.30 PM
Ohh yaudah
See u when im back ya


Qiandra Asya Janice - 14.31 PM
Km bsk jln jm brp?

Qiandra Asya Janice - 15.01 PM
Tadi udh mkn siang blm?
Jgn lupa makan ya

Qiandra Asya Janice - 16.45 PM
Sibuk bgt ya?

Qiandra Asya Janice - 17.30 PM
Km balik jm brp?

Qiandra Asya Janice - 18.30 PM
Udah plg?


Untuk kesekian kalinya aku menghela napas panjang setelah mendapati ponselku masih sepi seperti jam-jam sebelumnya. Belum ada balasan dari Ali. Terakhir dia membalas pesanku adalah jam setengah 3 sore, dan hingga kini hampir jam 7 malam, tak ada sedikitpun tanda bahwa ia telah membaca pesanku. Centang di WA-nya nggak juga berubah biru.

Aku mulai resah. Mendadak aku merasa gelisah. Kenapa komunikasiku dan Ali terasa berkurang?

Ah. Mungkin komunikasi di antara kami tidak pernah berkurang. Sebab sedari dulu, komunikasiku dan Ali memang nggak terlalu intens sampai harus saling berbalas pesan setiap saat.

Aku juga paham Ali adalah orang super sibuk. Pekerjaannya banyak. Meetingnya hampir selalu back-to-back. Dari dulu, memang Ali tidak punya banyak waktu untuk selalu membalas pesanku.

Hal ini tiba-tiba terasa kurang karena ekspektasiku aja yang bertambah. Setelah malam itu, jujur aku berharap besar pada hubungan ini. Namun semua perkataan Zora, mempengaruhi pikiranku dan membuatku ketakutan sendiri.

Bagaimana bisa aku berharap besar pada hubungan ini kalau aku saja belum mengetahui banyak hal tentang Ali?

Bagaimana bisa aku percaya diri dan begitu optimis bahwa sebentar lagi aku akan menyusul teman-temanku untuk melangkah ke jenjang yang baru kalau aku saja hanya tahu sedikit sekali tentang kehidupan Ali?

Bagaimana aku bisa mengenal Ali lebih dalam kalau komunikasi yang kami milikki sedikit sekali?

Bagaimana aku bisa mengetahui lebih banyak soal Ali jika waktu pertemuan kami sangat sedikit dan bisa dihitung pakai jari?

Napasku lagi-lagi terhembus kasar. Rambutku kini acak-acakan, persis seperti moodku sekarang.

Pintu akuarium terbuka dan Ibra yang rambutnya terlihat setengah basah karena bekas air wudhu terlihat memasuki ruangan. Langkah tegasnya tertuju ke arah ruangannya di pojok, melewati bangkuku dan Reksa.

Lemons✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang