Kehadiran seseorang membuat dia terhenti . Seorang gadis bersama tiga lagi rakannya masuk ke dalam dorm .
" Kau nak apa ? " Aireen bertanya .
______________________________________" Saja nak jenguk kawan baik aku buat kali terakhir ... " Gadis yang bernama Marsya itu berkata dengan senyuman yang ... Manis tapi Aireen dapat rasa something yang not nice pada senyuman Marsya .
Aireen hanya membalas senyuman kawan baiknya itu . Kawan baik lah sangat . Kawan baik atas nama je ni .
Aireen tertawa kecil .
" Aku pindah je . Bukan mampus . " Nampak sangat yang kau berharap .
Marsya tersenyum .
" Kau pindah mana ? Pindah asrama juga ke ? " Marsya bertanya .
" Kudrat . " Sepatah Aireen menjawab . Malas nak melayan '
kawan baik '-nya itu ." I see ... Tapi bukan tu sekolah asrama lelaki ke ? " Banyak pula soalan minah ni .
" Yup . Tapi aku lagi selesa pindah sana . Kudrat is better than Aspuri cuz Aspuri got many noisy mawas in it . "
Marsya hanya tersenyum . Tiga orang rakannya sudah menjeling Aireen .
" Eh , aku gerak dulu lah . Aku ada kelas . Bye , Khai . Have a nice day . " Marsha berkata seraya berjalan keluar dari dorm dan menutup pintu .
" Heh . Have a nice day konon . Boleh pergi mampus lah . " Aireen berkata .
" Dia dah tahu ke yang kau dah tahu pasal tu ? " Maisarah bertanya .
" Tu apa ? Banyak benda pasal si Marsya tu . Mana satu ? " Aireen bertanya seraya melabuhkan punggung dia atas katilnya .
" Pasal Ashraf dengan Khairi . " Maisarah menyatakan nama-nama bekas crush si Aireen . Membuatkan Aireen memusingkan bola matanya ke atas .
" Pergi mampus lah diaorang . Khai yang punya lah perfect , pandai , pakej sekali cantik , tapi diaorang pergi pilih betina pick me gedik nak mampus tu ? Ya Allah . Sah dah buta jantan-jantan tu . " Laju si Nadya cakap , tak puas hati . Kalah rappers .
Aireen tertawa . Ya . Dia pernah ter-crush dekat dua orang mamat tu tapi Marsya dah jadikan diaorang teman lelakinya terlebih dahulu . Dia malas nak ambil tahu lebih lagi sejak dia tahu Marsya dah rampas diaorang . Setakat crush biasa-biasa , dia tak kisah .
" Aku malas nak layan . Kalau dilayan , makin menjadi-jadi . " Aireen berbaring .
++++
" Kau rasa minah tu dah tahu ke belum yang kau yang jibam dekat cikgu disiplin pasal dia dengan senior 5 Melur tu ? " Rakan Marsya yang bernama Maya bertanya .
" Kalau dia dah tahu , dari awal lagi dia dah hentak kepala aku . Tapi dia elok je berborak dengan aku . Jangan risaulah . Aku kenal dia . Minah tu cukup bodoh untuk ditipu . " Marsya berkata seraya bermain dengan rambutnya .
" Agak-agaknya , siapa the next kapla ? " Lagi seorang rakannya , Ira , bertanya .
Marsya memetik jari di hadapan Ira .
" Hello ! Tu pun nak tanya je tho ? Ofcours lah aku . Minah tu dari awal lagi tak layak . Patutnya aku yang jadi kapla . Bukan dia . Dahsar . " Marsya lepas geram .
Seorang lagi rakan Marsya lebih selesa mendiamkan diri .
++++
Sejam telah berlalu . Dia telah meletakkan barangnya ke dalam kereta abahnya . Dia berjalan ke arah dua orang sahabatnya untuk berborak sementara abahnya pergi uruskan hal di pejabat .
" Jaga diri tau , Khai . Jangan nakal-nakal dekat sana . " Maisarah memesan .
" Jangan gaduh-gaduh . Mampus anak orang nanti . " Nadya menyambung .
Instead of risaukan aku , kau boleh risaukan anak orang lain pula .
" Jangan lupakan kitaorang lepas dah jumpa pakwe . " Sempat Nadya mengenakannya .
" Hmph ! Lambat lagi . " Aireen hanya melayan .
" Hati-hati tau , Khai . Diaorang semua lelaki . Kau seorang je perempuan . Jaga diri . " Maisarah memesan dalam nada yang serius .
" Rilex , Mai . Kalau ada mana-mana jantan yang try buat onar dekat aku , conferm aku hantar dia ke ICU . Jangan risau . " Aireen tersengih . Cuba meyakinkan dua orang rakannya itu .
" Reen . " Abah memanggilnya dari tepi kereta .
" Weyh , korang . Aku ciao dulu . Apa-apa nanti aku mesej . Assalamualaikum . " Aireen sempat bersalaman dengan mereka berdua sebelum berjalan ke keretanya .
" Bye , Khai ! Jaga diri ! Waalaikumussalam !! " Serentak Maisarah dan Nadya berkata . Aireen hanya tertawa dari dalam kereta .
++++
Tiba di rumah , dia dan abah duduk bersama di ruang tamu . Aireen lebih selesa untuk tidak berkata apa-apa . Dia menunggu abahnya untuk bercakap .
" Abah dah uruskan pendaftaran dan kemasukan Reen ke Kudrat . Memandangkan hanya Reen seorang je perempuan , Reen akan duduk di dorm yang berasingan untuk privasi Reen . Reen akan ada tandas dan bilik mandi untuk Reen seorang dan Reen tak perlu solat berjemaah dengan pelajar lelaki . Faham ? " Abahnya menjelaskan .
Aireen hanya mengangguk . 30% masuk , 70% lesap .
" Dekat sana lain sikit . Reen boleh bawa telefon . Tapi hanya dibenarkan untuk guna pada waktu yang tiada kelas sahaja . Ni uniform . " Abahnya menghulurkan baju uniform kemeja yang lengkap dengan lencana dan tag nama . Dengan seluar dan juga tie .
" Awak tak perlulah nak explain panjang lebar dekat anak awak ni . Dia bukan dengar pun . Biar je dia baca sendiri . Reti membaca , kan ? " Mak tirinya melemparkan kertas maklumat kepada Aireen dengan kasar .
Aireen mengetap rahangnya dengan kuat . Kalau diikutkan hatinya , mahu saja dia lepuk kertas itu pada muka mak tirinya itu . Menyampah .
" Reen masuk bilik dulu . " Reen berjalan masuk ke dalam biliknya dengan kertas itu dan uniform-nya .
" Haa. Eloklah perangai . Tengok anak awak tu . Kalau abang , dia tak akan macam ni tau . " Mak tirinya menyindir .
Aireen menutup pintunya biliknya .
Abang , abang , abang . Semua abang . Dia je lah yang baik , yang pandai , yang suci , yang murni . Aku ni ? Eyshh .. Menyampah aku . Ada baiknya juga aku masuk asrama semula . Tak ada lah kena melayan mulut murai dia tu .
Aireen cuba meredakan kemarahannya dengan mengemas barang-barangnya untuk masuk ke sekolah berasrama yang baru pada esok hari .
----
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...