Chapter 2

3.4K 166 14
                                    

Kehadiran seseorang membuat dia terhenti . Seorang gadis bersama tiga lagi rakannya masuk ke dalam dorm .

" Kau nak apa ? " Aireen bertanya .
______________________________________

" Saja nak jenguk kawan baik aku buat kali terakhir ... " Gadis yang bernama Marsya itu berkata dengan senyuman yang ... Manis tapi Aireen dapat rasa something yang not nice pada senyuman Marsya .

Aireen hanya membalas senyuman kawan baiknya itu . Kawan baik lah sangat . Kawan baik atas nama je ni .

Aireen tertawa kecil .

" Aku pindah je . Bukan mampus . " Nampak sangat yang kau berharap .

Marsya tersenyum .

" Kau pindah mana ? Pindah asrama juga ke ? " Marsya bertanya .

" Kudrat . " Sepatah Aireen menjawab . Malas nak melayan '
kawan baik '-nya itu .

" I see ... Tapi bukan tu sekolah asrama lelaki ke ? " Banyak pula soalan minah ni .

" Yup . Tapi aku lagi selesa pindah sana . Kudrat is better than Aspuri cuz Aspuri got many noisy mawas in it . "

Marsya hanya tersenyum . Tiga orang rakannya sudah menjeling Aireen .

" Eh , aku gerak dulu lah . Aku ada kelas . Bye , Khai . Have a nice day . " Marsha berkata seraya berjalan keluar dari dorm dan menutup pintu .

" Heh . Have a nice day konon . Boleh pergi mampus lah . " Aireen berkata .

" Dia dah tahu ke yang kau dah tahu pasal tu ? " Maisarah bertanya .

" Tu apa ? Banyak benda pasal si Marsya tu . Mana satu ? " Aireen bertanya seraya melabuhkan punggung dia atas katilnya .

" Pasal Ashraf dengan Khairi . " Maisarah menyatakan nama-nama bekas crush si Aireen . Membuatkan Aireen memusingkan bola matanya ke atas .

" Pergi mampus lah diaorang . Khai yang punya lah perfect , pandai , pakej sekali cantik , tapi diaorang pergi pilih betina pick me gedik nak mampus tu ? Ya Allah . Sah dah buta jantan-jantan tu . " Laju si Nadya cakap , tak puas hati . Kalah rappers .

Aireen tertawa . Ya . Dia pernah ter-crush dekat dua orang mamat tu tapi Marsya dah jadikan diaorang teman lelakinya terlebih dahulu . Dia malas nak ambil tahu lebih lagi sejak dia tahu Marsya dah rampas diaorang . Setakat crush biasa-biasa , dia tak kisah .

" Aku malas nak layan . Kalau dilayan , makin menjadi-jadi . " Aireen berbaring .

++++

" Kau rasa minah tu dah tahu ke belum yang kau yang jibam dekat cikgu disiplin pasal dia dengan senior 5 Melur tu ? " Rakan Marsya yang bernama Maya bertanya .

" Kalau dia dah tahu , dari awal lagi dia dah hentak kepala aku . Tapi dia elok je berborak dengan aku . Jangan risaulah . Aku kenal dia . Minah tu cukup bodoh untuk ditipu . " Marsya berkata seraya bermain dengan rambutnya .

" Agak-agaknya , siapa the next kapla ? " Lagi seorang rakannya , Ira , bertanya .

Marsya memetik jari di hadapan Ira .

" Hello ! Tu pun nak tanya je tho ? Ofcours lah aku . Minah tu dari awal lagi tak layak . Patutnya aku yang jadi kapla . Bukan dia . Dahsar . " Marsya lepas geram .

Seorang lagi rakan Marsya lebih selesa mendiamkan diri .

++++

Sejam telah berlalu . Dia telah meletakkan barangnya ke dalam kereta abahnya . Dia berjalan ke arah dua orang sahabatnya untuk berborak sementara abahnya pergi uruskan hal di pejabat .

" Jaga diri tau , Khai . Jangan nakal-nakal dekat sana . " Maisarah memesan .

" Jangan gaduh-gaduh . Mampus anak orang nanti . " Nadya menyambung .

Instead of risaukan aku , kau boleh risaukan anak orang lain pula .

" Jangan lupakan kitaorang lepas dah jumpa pakwe . " Sempat Nadya mengenakannya .

" Hmph ! Lambat lagi . " Aireen hanya melayan .

" Hati-hati tau , Khai . Diaorang semua lelaki . Kau seorang je perempuan . Jaga diri . " Maisarah memesan dalam nada yang serius .

" Rilex , Mai . Kalau ada mana-mana jantan yang try buat onar dekat aku , conferm aku hantar dia ke ICU . Jangan risau . " Aireen tersengih . Cuba meyakinkan dua orang rakannya itu .

" Reen . " Abah memanggilnya dari tepi kereta .

" Weyh , korang . Aku ciao dulu . Apa-apa nanti aku mesej . Assalamualaikum . " Aireen sempat bersalaman dengan mereka berdua sebelum berjalan ke keretanya .

" Bye , Khai ! Jaga diri ! Waalaikumussalam !! " Serentak Maisarah dan Nadya berkata . Aireen hanya tertawa dari dalam kereta .

++++

Tiba di rumah , dia dan abah duduk bersama di ruang tamu . Aireen lebih selesa untuk tidak berkata apa-apa . Dia menunggu abahnya untuk bercakap .

" Abah dah uruskan pendaftaran dan kemasukan Reen ke Kudrat . Memandangkan hanya Reen seorang je perempuan , Reen akan duduk di dorm yang berasingan untuk privasi Reen . Reen akan ada tandas dan bilik mandi untuk Reen seorang dan Reen tak perlu solat berjemaah dengan pelajar lelaki . Faham ? " Abahnya menjelaskan .

Aireen hanya mengangguk . 30% masuk , 70% lesap .

" Dekat sana lain sikit . Reen boleh bawa telefon . Tapi hanya dibenarkan untuk guna pada waktu yang tiada kelas sahaja . Ni uniform . " Abahnya menghulurkan baju uniform kemeja yang lengkap dengan lencana dan tag nama . Dengan seluar dan juga tie .

" Awak tak perlulah nak explain panjang lebar dekat anak awak ni . Dia bukan dengar pun . Biar je dia baca sendiri . Reti membaca , kan ? " Mak tirinya melemparkan kertas maklumat kepada Aireen dengan kasar .

Aireen mengetap rahangnya dengan kuat . Kalau diikutkan hatinya , mahu saja dia lepuk kertas itu pada muka mak tirinya itu . Menyampah .

" Reen masuk bilik dulu . " Reen berjalan masuk ke dalam biliknya dengan kertas itu dan uniform-nya .

" Haa. Eloklah perangai . Tengok anak awak tu . Kalau abang , dia tak akan macam ni tau . " Mak tirinya menyindir .

Aireen menutup pintunya biliknya .

Abang , abang , abang . Semua abang . Dia je lah yang baik , yang pandai , yang suci , yang murni . Aku ni ? Eyshh .. Menyampah aku . Ada baiknya juga aku masuk asrama semula . Tak ada lah kena melayan mulut murai dia tu .

Aireen cuba meredakan kemarahannya dengan mengemas barang-barangnya untuk masuk ke sekolah berasrama yang baru pada esok hari .

----

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now