Chapter 27

2.2K 161 97
                                    

Tinggal lagi 2 jam sebelum mereka sampai ke Batang Melaka . Kahar dah kebas .

" Reen . Jom pergi kantin nak ? " Kahar mengajak . Sengaja sebab nak hilangkan kebas di punggungnya .

" Ni mesti sebab kau kebas kan ? " Aireen tertawa .

" Haah . Jom lah Reen . Jom lah . " Kahar memujuk .

" Iya , jom . Jom . " Aireen bersetuju .

Mereka bangun dan berjalan ke gerabak yang dimana kantin berada . Mereka berdua terhuyung-hayang dek kerana kereta api masih bergerak laju .

Aireen hampir terjatuh sebelum tangan sasa milik Kahar melingkari pinggangnya .

" Hati-hati , cinta . Jatuh nanti . " Kahar berkata .

Kau cakap macam tu lagi lah aku nak jatuh , Kahar oi !

Wajah Aireen merah . Dia hanya menganggap Kahar bergurau dengannya .

Mereka akhirnya tiba di kantin .

" Nak makan apa ? " Kahar bertanya .

" Uhm... Nak... Spaghetti Bolognese dengan air iced mocha . " Aireen membaca menu .

" Okay . Kak . Saya nak spaghetti Bolognese dua dengan iced mocha dan milo . " Kahar memesan di kaunter . Manakala Aireen duduk di kerusi dek kerana terhuyung-hayang .

Dalam beberapa minit macam tu , makanan selesai dipanaskan dan Kahar membayar .

Aireen nak bawa makanan tapi Kahar melarang .

" Tak payah bawa makanan . Panas . Biar aku yang bawa . Kau bawa air . " Suara Kahar kedengaran serious dan mengarah .

Aireen hanya menuruti .

Aireen jalan di hadapan Kahar menuju ke gerabak mereka semula .

Tapi langkah Aireen terhenti tatkala seorang remaja lelaki melanggarnya dengan sengaja . Baju putihnya tadi bertukar menjadi tompok-tompok coklat dek kerana air yang tumpah di bajunya . Nasib baik jaket dia dah buka awal-awal .

" Sorry , cik ! Saya tak sengaja . " Lelaki itu meminta maaf seraya mengeluarkan tisu basah dan cuba mengelap baju Aireen yang kotor terkena air . Bahagian dada pulak tu ! Sah gatal !

Satu tangan dengan cepat memegang pergelangan tangan si remaja . Kahar .

Dia berdiri di sisi Aireen dan menarik Aireen untuk kebelakangnya .

" Kau apa hal ? " Suara Kahar berubah dalam dan garau .

" Alah bang . Saya tak sengaja terlanggar akak ni . Tu yang saya nak lap ... Barang masyuk . Kongsi lah . " Remaja itu berkata kotor sambil tersengih .

" Apa kau cakap , sial ? Kau dah langgar awek aku , lepas tu kau nak cakap kotor pula ? " Kahar mengetatkan pegangannya pada pergelangan tangan si remaja .

Awek ? Pergh ! Dahsyat .

" Bang ! Bang ! Sakit bang ! Saya minta maaf , bang ! Sorry bang ! Kak ! Sorry , kak ! " remaja itu meronta-ronta .

" Sebelum nak raba awek aku , cermin muka kau dulu . Repair mana yang patut . " Kahar berkata .

" Okay bang ! Sorry bang ! Sakit bang ! Tolong lepaskan saya , bang ! Saya janji tak buat lagi ! " Remaja itu meronta-ronta kesakitan .

" Kahar . Sudah . Lepaskan dia . " Aireen memegang lengan Kahar .

Kahar melepaskan tangan si remaja dan mendengus kasar .

" Kalau aku jumpa kau lagi , memang aku sunat-kan kau lagi sekali , cibai . " Kahar mengugut .

" Sorry bang ! Sorry kak ! " Remaja itu mengelupur berlari ke gerabak .

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now