Chapter 35

1.9K 172 56
                                    

Pukul 8.20 malam ,

Kahar berdiri di hadapan cermin dan membetulkan rambutnya . Dia tersenyum-senyum dari tadi .

Dia mengenakan baju tank top putih dan jaket kain berwarna hitam di luar . Dia turut memakai seluar Jean's biru terang .

Rantai ' A.K ' miliknya terletak rapi di leher . Dia terhenti sebentar tatkala sesuatu terlintas di fikirannya .

" Awak nak tahu tak yang ... Aireen tu guna awak sebagai pengganti Kimie ? Ye lah , sejak dia pindah masuk Aspuri , dia terpaksa berpisah dengan Kimie . Dia sayang Kimie . Untuk melupakan Kimie , dia cari orang baru , iaitu awak lah . "

" Awak bukan lelaki pertama yang berada di hati Aireen . Ingat tu . "

Entah kenapa dia seakan mempercayai kata-kata si Lisya . Tambahan lagi dengan melihat Aireen berbual dengan si Kimie .

Patut ke aku confess ? Aku patut yakin dengan Aireen atau percayakan Lisya ?

Dia pening . Dia buat keputusan untuk bertanya pada Aireen nanti .

Dia melihat cermin buat kali terakhir sebelum berjalan keluar dari biliknya , melihat Aireen yang sedang bersandar di dinding di hadapan biliknya sambil melihat telefon .

Aireen mengenakan jaket hitam atas pinggang dan kelihatan hujung baju putih di bahagian dalamnya terkeluar . Aireen kelihatan sedikit tinggi dengan memakai seluar Jean's skinny yang berwarna biru terang .

Rambut panjang paras dada milik Aireen di lepaskan . Sesuatu menarik perhatian Kahar .

Aireen memakai rantai A.K dan gelang yang dia hadiahkan padanya .

Kahar melihatnya dari atas ke bawah .

" Awal siap . " Kahar cuba mengawal tona suaranya .

Aireen mengangkat mukanya .

" Biasa lah . " Aireen membuat hair-flip sebelum berjalan ke ruang tamu .

" Mak Ngah , pak ngah , kitaorang gerak dulu . Conferm jam . " Aireen bersalaman dengan mak ngah dan pak ngah . Begitu juga Kahar .

" Pak ngah . Boleh tak Kahar bawa motor yang tu ? " Aireen bertanya .

" Boleh . Tapi hati-hati . " Pak ngah memesan .

Kahar dan Aireen mengangguk dan berjalan ke halaman rumah . Kahar mengeluarkan motor tetapi terhenti tatkala Aireen berkata sesuatu .

" Kahar . Kita tak payah guna motor ni . Kita guna motor lain . " Aireen berkata seraya mencapai kunci motor yang tak pernah Kahar lihat dan pergi ke bawah rumah .

Motor Yamaha R1 yang berwarna putih disorong keluar oleh Aireen .

Ternganga si Kahar . Pergh .

" Ini motor aku . Pak ngah belikan. Aku dah ada lesen nanti baru boleh bawa . Kau reti bawa tak ? " Aireen bertanya dengan sinis sambil mengeluarkan dua helmet full face .

" Tch . Reti lah . Aku pun ada Yamaha R6 dekat rumah . Berapa biji motor kau ada sebenarnya ni , Reen ? " Kahar mencapai helmet di tangan Aireen .

" Motor ni , motor pak ngah dengan motor arwah abang Izz , ada tiga je . " Selamba Aireen berkata sebelum menyarung helmet itu di kepalanya .

Kahar naik dan menghidupkan enjin .

Pergh . Dah lama tak merasa naik motor superbike . Maklumlah . Duduk Kudrat , jarang balik . Motor pun dah jarang naik .

Aireen naik di belakang Kahar . Dia memegang bahu Kahar .

" Dah ? " Kahar bertanya .

" Dah . Jom ! " Aireen teruja .

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now