Chapter 69

1.7K 141 87
                                    

Esoknya , tengah hari --

Aireen pergi ke pejabat dan berjumpa dengan Dato' Zahid . Kebetulan dia datang ke sekolah pada hari ini .

" Dato' . " Panggil Aireen .

" Kamu ni siapa ? " Dato' Zahid bertanya .

" Aireen . " Sepatah Aireen menjawab .

" Oh . Kamu lah Aireen ? Anak Tuan Maleeq ? Saya nak minta maaf atas perbuatan anak saya terhadap kawan kamu . Bagaimana dengan kawan kamu itu ? Sihat ? " Soal Dato' Zahid .

" Alhamdulillah . Hidup lagi . Kalau dia mati , memang saya tanam sekali anak Dato' hidup-hidup dengan jenazah kawan saya tu . " Senyuman menyeramkan muncul di wajahnya .

Dato' Zahid telan air liur .

" Look , Aireen . I'm very sorry about what has happened because of my daughter . I hope you can forgive her and please don't report her to the police . " Rayu Dato' Zahid .

" What do you want or how many do you want ? I can give you whatever you want and an amount of money but please don't report her . " Tambahnya lagi . Dia cuba merasuah Aireen sepertimana dia merasuah pihak SBPTT semasa pembunuhan Eyka .

" Dato' . Sudah lah, Dato' . Saya bukan jenis makan rasuah . Well . Saya tak akan report . Tapi dengan satu syarat . " Ujar Aireen .

" Tell me . What is it ? I will fulfill it . " Ujar Dato' Zahid .

Well . Aireen kenal Dato' Zahid ni macam mana . Dia bukan jenis bapa yang sayangkan anak . Dia hanya ingin menjaga reputasi dan imejnya saja .

" Saya nak Dato' masukkan si Marsya tu semula ke dalam pusat rawatan sakit mental . Keputusan Dato' membawa keluar si Marsya dari pusat itu lagi membuatnya bertambah sakit . Dia keluar tak cukup tempoh rawatan kan ? " Aireen tahu tentang rahsia Dato' Zahid .

Dato' Zahid terdiam . Kalau dia masukkan Marsya ke dalam pusat itu semula , imejnya akan tercemar .

" Well , kalau Dato' tak setuju dengan syarat saya .... Saya dah sedia untuk suruh Tuan Maleeq report polis . " Aireen menggunakan nama abahnya .

" Okay . Okay . I'll do it . Saya akan masukkan dia ke dalam pusat itu semula . Anything else ? " Soal Dato' Zahid .

" Nothing else , Dato' . Good afternoon . " Ujar Aireen , sinis .

Dia berjalan keluar . Selesai sudah kerjanya .

++++

Esoknya , petang itu .

Sudah pukul 6.30 petang . Kereta warden turut telah menunggu mereka di hadapan pagar .

" Bye , Reen . Jaga diri . " Ujar Nadya .

" Jaga makan , jaga tidur , jaga solat . " Nasihat Maisarah .

Aireen menangguk .

Sempat mereka semua berpelukan untuk kali terakhir .

" Awak . " Ariz memanggilnya .

" Ha . Sudah . Aku ciao ke kereta dulu . Malas aku nak layan drama paling sweet mengalahkan slot Samarinda TV3 ni . " Aireen berkata .

" Jeles arr tu ! " Nadya mengusiknya .

" Lambat lagi ! " Aireen membalas .

Aireen pergi ke kereta dan meletak barang di dalam bonet kereta . Baru saja dia ingin duduk di tempat duduk hadapan , kelihatan sebuah beg sandang yang agak besar terletak di situ .

" Kamu duduk belakang , ya ? Sebab barang banyak . Saya letak barang separuh dekat seat depan . " Ujar warden .

" Eh . Saya okay je . " Ujar Aireen seraya menutup pintu kereta di bahagian depan dan membuka pintu di bahagian tengah .

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now