" Aku nak manifesto dengan kau ."---
______________________________________"--- Kalau aku menang , aku nak kau tarik diri daripada sesi pemilihan ketua MMA dan jawatan kapla masih milik aku . " Marsya mencabarnya .
" Kesian dia . Kalah undi . " Maisarah mengejeknya .
" Aku tak bercakap dengan kau . " Marsya menjeling Maisarah .
" Kalau kau kalah ? " Aireen mengangkat kening dan tersenyum sinis .
" Aku yang akan tarik diri dari pemilihan . Dan jawatan kapla , kau yang punya . " Marsya menyatakan tawarannya .
" Okay , fine . Malam ni . " Aireen menerima cabaran Marsya .
" Hey . Hey . Apa hal ni ? " Naim dan Amir mencelah .
Mereka berdua tidak menghiraukan pertanyaan si Naim .
Marsya tersenyum sinis sebelum berjalan pergi dengan kumpulannya . Aireen mendengus kasar sambil melihat uniformnya yang bertompok coklat .
Dia mengeluh kasar .
Dia menanggalkan tali lehernya dengan kasar dan meletakkannya di dalam poket seluar sebelum membuka satu persatu butang bajunya dan menanggalkan baju kemeja itu .
Dia hanya berbaju jersey hitam lengan panjang MMA sahaja . Dia berjalan ke tong sampah dan mencampakkan baju uniformnya itu ke dalam tong sampah . Dia beredar dari situ .
Maisarah dan Nadya menyusul .
Satu dewan makan berbisik selepas mereka berjalan pergi .
++++
Malam , pukul 9 lebih , Aireen berjalan ke dorm si Hakeem . Yang di mana adalah dorm si Kahar juga .
Dia mengetuk pintu bilik .
Nasib baik Hakeem yang buka .
" Eh , Aireen ? " Hakeem menyapanya .
" Sorry datang malam-malam ni . Aku nak minta tolong sikit . " Kata Aireen .
" Tolong apa ? " Soal Hakeem .
" Korang HC , ada walkie talkie , kan ? Nak pinjam . " Pinta Aireen .
" Ada tu memang ada . Tapi aku kena tanya kapla dekat dalam dulu . " Hakeem berkata seraya memandang Kahar yang sedang merokok di dalam .
" Oh... Pergilah tanya . " Aireen memegang tengkuknya . Janggal .
Hakeem masuk ke dalam dan bertanya dengan Kahar .
Dia datang semula selepas beberapa saat .
" Dia kata boleh . Nak berapa ? " Soalan Hakeem buat Aireen berfikir sejenak .
" Berapa ? Aik . Macam ada banyak nau bunyinya . Aku nak pinjam tiga je . " Kata Aireen sambil tertawa .
" Kitaorang ada enam walkie-talkie . Jap . Aku pergi ambil . " Kata Hakeem sambil masuk ke dalam semula dan pergi mencari beg walkie-talkie di bawah katilnya.
Aireen menjenguk ke dalam . Dia terlupa Kahar pun ada dekat dalam .
Dia bertentangan mata dengan Kahar buat beberapa saat sebelum masing-masing memandang ke tempat lain , janggal .
" Reen . Nah . " Hakeem memberinya sebuah beg kecil yang berisi dua buah walkie-talkie .
" Maceeeh , Keemkeem . " Aireen senyum .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...