Aireen berlari ke kawasan sekolahnya . Dia dengan segera masuk ke dorm dan mencapai first aid . Dia bergerak ke tandas .
Buat masa ni , dia tak boleh pergi ke bilik rawatan .
Dia membuka baju windbreaker yang dipakainya perlahan-lahan . Pedih . Dia hanya tinggal t-shirt berlengan pendek hitam .
Dia mencabut kaca itu . Walaupun dia agak pening , tapi dia terpaksa buat sendiri .
Dia dari tadi mengetap rahangnya , menahan kepedihan yang teramat apabila dia basuh sikunya dengan air dari sinki .
" Argh- sakit- " bergema suaranya di dalam tandas . Berpeluh-peluh dia dibuatnya .
Setelah selesai , dia menyapu ubat sapu di sekeliling lukanya itu . Luka itu agak panjang . Nasib tak terbuka besar .
Dia menutup lukanya dengan kapas dan membalut dengan kain balut . Dia membalut dari paras atas siku hingga lengannya .
Selesai , dia uruskan buku jarinya yang lebam dan berdarah . Dia hanya menyapu ubat sapu dan membalut dengan kain balut .
Masih kesakitan , dia kemas first aid yang telah dia gunakan tadi dan terus balik ke biliknya .
Dia tak sempat sampai ke katilnya . Dia pengsan tengah bilik .
++++
Dia berada di dalam bilik putih . Tidak berpintu . Dia terpusing-pusing kebingungan .
" Aireen .. anak umi .. " Umi memanggilnya .
" Umi ! " Aireen berlari ke arah umi dan memeluk uminya dengan erat .
" Umi ! Adik rindu umi ! Adik sayang umi ! Adik nak ikut umi ! Abah dah tak sayang adik , umi ! " Aireen menangis teresak-esak dalam pelukan umi .
" Sayang umi ... Adik kena kuat . Ini semua ujian untuk adik . Umi tahu abah dah berubah . Adik kena tabah . " Umi mengusap lembut pipinya.
" Adik-- adik nak ikut umi . Adik tak nak balik . Adik nak ikut umi! " Aireen merengek .
" Tak boleh , sayang ... Kalau adik ikut umi , adik dah tak boleh balik . Ada orang tengah tunggu adik . Umi tahu dia boleh jaga anak umi dengan baik . " Umi berkata , mukanya tenang .
" Tak nak ! Adik sanggup tak balik ! Tak nak ! Adik tak nak ! Adik nak umi ! " Aireen tidak mahu melepaskan pelukan .
" Kesayangan umi ... Umi pergi dulu , ya ? Nanti kita jumpa lagi . Jaga diri . Umi sayang adik . "
" Tak nak ! Umi ! Umi jangan tinggalkan adik ! " Aireen menjerit sekuat hati sambil menangis .
Uminya hilang dan satu lubang hitam muncul dari bawah Aireen . Aireen terjatuh . Sekelilingnya gelap , hitam . Dia jatuh .
Gambaran umi-nya yang dikelar bermain di hadapannya . Wajah umi kelihatan marah akannya . Airmatanya jatuh makin deras .
Gambaran itu bertukar kepada Eyka . Eyka memakinya sebelum jatuh dari tingkat empat Aspuri .
Dan Kahar ... Dia bersama seorang budak lelaki . Kahar dan budak lelaki itu menunjukkan reaksi benci padanya sebelum dihancurkan dengan sesuatu yang merenggangkan tubuh mereka , memutuskan kaki dan tangan mereka hidup-hidup . Mereka berdua menjerit kesakitan . Pada masa yang sama , memakinya .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...