Chapter 55

1.6K 149 87
                                    

Esoknya , pagi---
______________________________________

Aireen bergelut dengan dirinya sendiri hanya untuk bangun dari katil .

Nadya dan Maisarah membantunya .

Selesai mandi , solat , pakai baju , dia berdiri di hadapan cermin .

Dia memerhatikan hujung bibirnya yang pecah akibat dilutut oleh Marsya masa manifesto tadi .

Dia menyentuh luka itu . Pedih !
Dia mendesis .

Jangan sampai abah nampak sudah . Nanti tak pasal-pasal kena bebel .

Mereka keluar dari dorm dan menuju ke dewan .

++++

Dia duduk di barisan hadapan bersama Nadya dan Maisarah . Sama juga Marsya dan kumpulannya .

Aireen dari tadi tak beri tumpuan pada apa yang GPK Hem bebelkan di hadapan . Rusuknya berdenyut .

Sakit gila !

Dia menekan rusuknya dengan kuat . Dia mengetap rahangnya . Rasa berdenyut mula berubah kepada rasa kebas .

Dia menghela nafas dan menggosok-gosok rusuknya .

" Kau okay ? " Bisik Maisarah .

Aireen hanya mengangguk .

Dia menyentuh hujung bibirnya pula . Dia menekan hujung bibirnya dari dalam menggunakan lidahnya .

"--- Saya akan pass mikrofon ini kepada cikgu dari unit disiplin untuk memberikan pengumuman atau ucapan . Dipersilakan ." Kata Hem sambil menghulurkan mikrofon itu kepada seorang cikgu dari unit disiplin , iaitu warden yang sama yang menjenguk dorm mereka pagi tadi .

Aireen malas nak dengar . Dia hanya menunduk , bermain dengan lidahnya dan menekan-nekan hujung bibirnya dari dalam untuk mengurangkan rasa pedih .

"-- Saya mendapat aduan daripada seorang individu , yang tak perlu disebutkan namanya .. tentang kes ragging dan kegiatan mencurigakan yang berlaku di kawasan sekolah ini . " Ujar warden .

" Seperti biasa , untuk berlaku adil , saya akan melakukan siasatan menyeluruh sebelum apa-apa . Jadi , bagi nama yang bakal saya sebutkan sebentar lagi , diminta untuk hadir ke pejabat warden sekarang juga . " Sambung warden itu lagi .

" Aireen Khairina Binti Maleeq Khairin ... " Namanya disebut .

Terus terangkat wajah Aireen , memandang warden yang sedang berdiri di atas pentas , tak jauh dengan tempat duduknya sekarang ni .

Dia memandang Nadya dan Maisarah . Mereka turut kelihatan terkejut akan pengumuman itu tadi .

" Dan Marsya Kirana Binti Mohd Zahid . Itu sahaja dari saya . Sekian . " Marsya turut dipanggil .

Aireen berdiri .

" Sial . " Sempat dia ujar sebelum berjalan keluar dari barisan . Dia meraup rambutnya ke belakang namun anak rambutnya masih berdegil dan jatuh , menutupi dahinya.

Dia meletakkan sebelah tangannya di dalam kocek .

Agak janggal untuk berjalan di hadapan lebih dari 5000 orang pelajar lelaki .

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now