03☁️ Mencari Uang

76.7K 4.1K 29
                                    

03
.
.
.

Pagi-pagi sekali Rima terbangun dari tidurnya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Pagi-pagi sekali Rima terbangun dari tidurnya. Perutnya merasa lapar. Kemarin dia hanya makan 2 roti dari warung untuk menemaninya mencari kontrakan.

Sekarang dia sudah mempunyai tempat berlindung di malam hari, ya meskipun tempatnya sangat kecil dan agak kumuh tapi, itu tidak masalah bagi Rima, toh dia juga bayar murah kok.

merasa lengket pada tubuhnya Rima segera beranjak ke kamar mandi. Untung saja waktu masih di desa dia membawa sabun dan juga sikat gigi beserta pastanya. Tentunya untuk menghemat uang yang semakin lama semakin menipis.

Entah berapa kali ia menghela napas, dirinya belum siap untuk semuanya. Dia masih ingin hidup di desa dengan keluarganya, bersekolah seperti biasanya. Bermain bersama teman-temannya di kelas 11. Iya, Rima masih berumur 17 tahun. Sayang nya kejadian dimalam itu telah merenggut semuanya.

Selesai mandi Rima duduk melamun di kasur lantai tipis pemberian Bu Desi tadi dengan keadaan lapar. Namun, rasa lapar itu seolah tidak ada apa-apanya dibanding rasa sakit pada hatinya. Bayangan ibu dan bapaknya yang menangis menatapnya kecewa terus saja berputar di otaknya sampai-sampai ia tidak bisa tidur semalam, matanya juga bengkak.

Suara ketukan pintu terdengar dari luar.

"KAKAK CANTIK," Teriak dari luar. Suaranya nyaring sekali.

"Astaghfirullah..." Ucap Rima dan segera bangkit untuk membukakan pintu. Siapa lagi kalau bukan si gadis cilik Nella yang baru saja di temuinya.

"Nella, Ada apa?" Tanya Rima. Menatap bocah berseragam SD di depannya dengan rantang di tangannya.

"Eheheh.. kakak cantik tadi ibunya Nella suruh Nella antar ini ke kakak cantik," ujarnya dengan tangan yang mengasongkan rantang.

Rima yang melihatnya jadi gemas sendiri, kemudian mengambil alih rantang ditangan kecil itu.

"Makasih ya Nella. Tunggu sebentar. Nih ada permen, kemarin kakak beli di warung depan pas mau kesini." Rima memberikan permennya. permen biasa dengan rasa susu dan juga coklat.

"Wahhh.. permen. Makasih ya, Kakak cantik "

Melihat ekspresi Nella yang sangat riang membuatnya menjadi lebih tenang.

Setelah itu Nella pamit di hadapan Rima, katanya dia mau berangkat sekolah. Rima kembali kedalam rumah, ia akan makan makanan pemberian dari Bu Desi. Bu Desi sangat baik. Semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik baik lagi.

...

Bingung, itu yang Rima rasakan saat ini. Ia butuh uang, dan untuk cari uang dia butuh pekerjaan. Dan sekarang pertanyaannya siapa yang mau menerima seorang yang hanya lulusan SMP sepertinya? Bahkan yang paling mengenaskan nya adalah dia lupa membawa ijasah SMP-nya. sungguh lengkap sekali penderitaannya.

SINGLE MOTHER (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt