40☁️ Pesta Mewah Yang Hambar

38.9K 2.4K 32
                                    

40
.
.
.


Mesin mobil telah berhenti di pekarangan rumah Rega.

Rega tidak langsung turun dari mobil. Dia malah memperhatikan wanita di sampingnya yang kini sudah menjadi istrinya.

Setelah puas memandang wajahnya, Rega tepuk pundak Rima agar dia terbangun dari tidurnya.

Rega lebih memilih untuk menggendong Rafa dari pada ibunya keluar dari mobil. Membawa anak itu bak koala di depan dadanya.

Rupanya Gina masih setia di rumah Rega. Ibunya itu belum Pelang juga ke rumahnya sendiri sedang tidak tenang ingin langsung mendengar cerita dari anaknya.

Meskipun sebenarnya Gina amat tidak suka dengan Rima karena status jandanya terlebih wanita yang sekarang menjadi menantunya itu sudah memiliki anak. Namun, semua itu kalah dengan rasa gengsi yang dia miliki.

Gina lebih memperhatikan citra dirinya di mata teman-teman sosialitanya.

"Assalamualaikum," salam Rima pelan  usai Rega membuka lebar pintunya.

Gina langsung menyerbu mereka dengan berbagai pertanyaan. Rega sampai malas untuk meladeni. Dia hanya menjawab sekilas pertanyaan-pertanyaan tidak penting dari Gina. Rega sibuk berjalan ke arah kamarnya untuk meletakkan Rafa yang tertidur di kasurnya.

"Tadi ibu udah tanya Anis. Anak itu malah diam-diam aja. Kamu juga sekarang Rega cuek banget sama ibu. Eitsss, anak ini mau di bawa ke mana? Kamarnya kan di bawah, ngapain kamu bawa ke kamarmu." Tiba-tiba Gina menghalangi langkah lebar Rega yang hendak menaiki tangga.

Rima juga bingung kemana Rega akan membawa Rafa.

"Rafa sekarang anakku Bu, apa salahnya Rega tempatkan di kamar Rega?"

"Tidak bisa! Meskipun kamu sudah menikah dengan dia dan sebentar lagi resepsi, kalian tidak boleh satu kamar!" Gina berkata dengan menggebu.

Rega berbalik. Se emosi apapun dia, Rega tidak berani untuk membentak Gina. Meskipun dia tidak terlalu penurut dengan apa yang Gina ucapkan. Tapi, setidaknya Rega tidak ingin memarahi Gina dengan masalah ini.

Namun, Gina juga salah, tidak apa-apa kan seharusnya mereka satu kamar? Tidak ada yang salah dengan maksud Rega untuk membawa Rafa dan Rima ke kamarnya.

"Kenapa?" Tanya Rega dengan raut datar. Sesekali matanya melirik Rima yang hanya diam memperhatikan interaksi ibu dan anak yang menurutnya aneh.

"Pokonya tidak boleh. Kamu tetap di kamar kamu Rega. Dan kamu Rima. Tetap di kamar bawah sama anak kamu.

"Baik Bu."

Rega hanya bisa menghela napas saat Rima membawa Rafa yang berada dalam gendongnya untuk dibawa ke kamar bawah.

Mungkin untuk saat ini dia mengalah dengan keinginan ibunya. Tapi nanti, semuanya dia yang memegang kendali. Tidak ada yang bisa melarangnya ini itu termasuk Gina. Ibunya sendiri.

SINGLE MOTHER (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant