42☁️ Seperti Seorang Istri

40.8K 2.4K 15
                                    

42
.
.
.

Percaya atau tidak. Rega benar-benar tidak memikirkan nasib pernikahannya dengan Claviora sama sekali.

Mungkin karena itu juga pernikahan terpaksa sehingga otak Rega tidak perlu bersedih hati saat pernikahan gagal.

Lagipula saat ini Rega tengah nyaman mendekap Rima yang perlahan membuka matanya.

Rima sempat bingung. Kenapa tubuhnya terasa terbelit sesuatu. Namun, saat dia menolehkan kepalanya. Jantung Rina terasa berhenti berdetak.

Wajah Rega yang begitu dekat dengannya. Hembusan napas yang menerpa wajah Rima itu ternyata milik Rega. Tuan yang sekarang sudah menjadi suaminya.

Apa yang harus Rima lakukan?

Menendang Rega untuk menjauh darinya atau membiarkan posisi ini sampai Rega bangun nantinya.

Tapi ini sudah waktu subuh. Rima harus segera ke kamar mandi.

"Kak," panggil Rima pelan. Tubuhnya bergerak-gerak tidak nyaman. Ingin melepaskan diri.

"Hmm," balas Rega. Suaminya itu malah mengencangkan dekapannya sampai tubuh Rima benar-benar menempel dengan tubuhnya.

"Kak Rega," pekik Rima tidak sabar. Rasa takut tiba-tiba datang pada dirinya.

Tubuh Rima bergetar, keringat sudah mulai bercucuran. Rima gelisah, dia mulai menggigit bibir bawahnya berharap ini bisa menenangkannya.

"Tidak Rima. Dia kak Rega, sekarang dia suamimu. Dia bukan laki-laki brengsek yang melukaimu pada malam itu. Berhentilah mearasa takut," batin Rima. Namun, perkataan itu belum mampu untuk menghilangkan trauma yang ada dalam dirinya.

Jantung Rina berdetak tiga kali lebih cepat. Kedua tanganya mengepal, seolah itu adalah pegangan untuk melindungi diri.

"Tidak bisa!"

Rima menghentakkan kakinya. Mendorong tubuh Rega untuk menjauh darinya dan berakhir tubuh laki-laki itu terjatuh di atas lantai dengan wajah yang begitu terkejut.

"Ah," ringis Rega pelan.

Rega bangkit, dia menghampiri Rima dengan perasaan marah. Apa-apaan wanita satu ini berani mendorong dirinya seperti itu. Tidak bisa dibiarkan, Rima harus diberi pelajaran.

Namun baru saja hendak melangkah mendekati ranjang. Tubuh Rega terasa kaku. Ada yang aneh dalam diri Rima.

Harusnya wanita itu tersipu atau bersikap canggung dengannya. Atau paling tidak Rima akan marah dan merasa tidak terima atas tindakannya ini

Tapi, Rima tidak menunjukan itu. Mamah dari Rafa ini malam memeluk dirinya sendiri, menyembunyikan wajahnya pada kedua lutut yang ditekuk. Tubuhnya bergerak hebat.

Ada apa?

Amarah Rega hilang begitu saja saat melihat pemandangan ini.

"Rima," panggilnya pelan. Rega mendekati Rima. Mencoba untuk menenangkan Rima.

SINGLE MOTHER (End)Where stories live. Discover now