46☁️ Om

40.5K 2.5K 40
                                    

46
.
.
.

Siang ini rumah terasa lebih ramai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang ini rumah terasa lebih ramai. Ini hari libur, lebih tepatnya tanggal merah. Rafa juga sangat senang karena dia bisa bermain dengan puas bersama tantenya.

Yah, Anis sangat mengunjungi Rafa. Setiap libur dia pasti selalu menyempatkan diri ke rumah abangnya Rega. Hari-hari bermain di sekeliling rumah tidak membuat mereka berdua jenuh. Justru ada saja ide yang dikeluarkan remaja itu untuk menyenangkan permainan.

Seperti sekarang ini. Mereka berdua sibuk menyusun lego untuk dibentuk menjadi rumah-rumahan atau mobil mewah yang Rega belikan untuk Rafa beberapa hari yang lalu.

Ruang tengah sangat berantakan tapi, Rima juga ikutan senang saat Rafa dan Anis main dengan gembira meskipun nantinya dia yang akan cape sendiri membersikan mainan yang kacau ini.

"Om," panggil Rafa saat melihat perawakan Rega melangkah mendekatinya. Langkah Rega sempat terhenti dan tersenyum membalas sapaan Rafa. Di tangannya ada banyak kotak makanan. Dia baru saja menerima pesanan ayam goreng. Katanya Rima tidak perlu masak untuk siang ini mereka semua sedang ingin makanan siap saji dari merek yang lumayan terkenal.

Tentu saja Anis yang mengusulkan. Ada varian baru yang kudu wajib di coba.

"Ayo makan dulu." Rega meletakan makannya di atas meja makan. Baru saja dia ingin menggendong Rafa untuk makan di sana tapi, Anis malah menahanya.

"Di sini aja. Anis bosen makan di meja. Sekarang kita lesehan aja. Kan lebih nikmat. Tuh, udah Anis pinggir-pinggirin nih mainannya." Anis sibuk menggeser beberapa mainan yang memenuhi ruangan tengah. Mau tidak mau Rega kembali ke meja makan untuk mengambil ayamnya.

"Kenapa dibawa lagi?" tanya Rima yang sudah siap menyiapkan piring.

"Mereka mau makan lesehan di ruang tengah. Ayok makan di sana saja."

"Tapi ini piringnya?"

"Makan di kotaknya langsung saja."

"Gak pake nasi?" tanya Rima lagi.

"Anis pasti mau gadoin aja, dia gak pesan pake nasi soalnya. Ambil sedikit saja nasinya, sejak sama kamu, aku gak bisa makan tanpa nasi," tuturnya dengan cengiran. Yah, Rega sudah memanggil dirinya dengan aku, hubungan mereka cukup dekat meski awal pernikahan sangat canggung.

Maka dari itu, Rega akan menyimpan semuanya yang telah dia ketahui. Rega takut, hubungannya dengan Rima akan kembali renggang ketika dia berbicara mengenai yang sebenarnya. Rega juga sangat takut, Rafa dan Rima akan menjauh darinya. Mungkin ini cara yang tepat untuk sementara waktu.

"Ayok, mereka berdua sudah menunggu."

Rima mengangguk kemudian membawa satu mangkuk nasi hangat juga air dingin.

"Wah, ini enak banget. Besok-besok Anis ajak bang Bima makan di tempatnya. Gila pedes banget."

Rega menyipitkan matanya. Tumben sekali anak satu ini ingat dengan Bima.

SINGLE MOTHER (End)Where stories live. Discover now