05☁️ Hari-hari Telah Berlalu

61.8K 3.8K 4
                                    

05
.
.
.

05

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tidak terasa, kini usia kandungan Rima  telah menginjak angka delapan bulan dan itu artinya dia sudah berhenti menjadi asisten rumah tangga Bu Rara, dan sekarang dia kini membuka warung kecil-kecilan  di depan kontrakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Yaa, meskipun tidak banyak tetapi cukup untuk dirinya makan dan juga menabung sedikit demi sedikit uang untuk nanti persalinan.

Di sini memang banyak sekali anak-anak. Karena itu Rima akhirnya memilih untuk menjual jajanan anak. Setelah berhenti dari pekerjaannya di rumah Bu Rara karna Bi Sumi asisten rumah tangganya Bu Rara sudah kembali ia memutuskan untuk berjualan jajanan kecil saja dengan modal hasil kerjanya di rumah Bu Rara. bekerja di rumah Bu Rara sangatlah berat tidak ada waktu untuk istirahat kecuali memang sudah waktunya pulang.

Watak Bu Rara yang memang tegas membuat Rima kewalahan. Jika ada sedikit saja kesalahan yang Rima lakukan dia pasti akan menambah kerjaan untuk Rima atau menambah waktu kerja Rima.

Perutnya yang semakin besar tentu menghambat pergerakan Rima. Tetapi, ia tidak masalah akan hal itu justru Rima sangat menikmati perannya saat ini. Berjualan seperti ini memang tidak mudah bahkan hari pertama Rima membuka warung  sama sekali belum ada yang membeli tetapi karena Rima selalu bersyukur Alhamdulillah sedikit demi sedikit warungnya mulai ramai. Meskipun kadang-kadang hanya ada dua atau tiga orang yang datang untuk membeli.

"Eh, kak masih ada gak es lilin yang rasa mangga?" Tanya anak yang seusia Nella namanya Dara dia juga salah satu teman Nella.

"Iya kak kalau aku yang lasa setlobeli," tambah anak lelaki di samping Dara. Namanya ucup, dia sepupu Dara yang usianya lebih muda dari Dara.

"Boleh sebentar ya, kakak ambil dulu di kulkas." Kulkas bekas. Namun, masih bisa berfungsi dengan baik.

"Siap kak."

"Kalau mau duduk duduk aja ya," ujar Rima menunjukan kursi kayu panjang di dekat sana. Rima berjalan memasuki kontrakan kecilnya untuk mengambil kan dua batang es lilin.

"Oke," jawab mereka bersama dan langsung duduk di kursi.

Cuaca hari ini sangat terik meskipun jam masih menunjukkan pukul 8 pagi tetapi sudah membuat sebagian orang kehausan. Termasuk dua bocah kecil yang saat ini tengah anteng duduk di kursi kayu dengan es lilin di tangannya. Kata mereka es lilin buatan kak Rima paling juara deh.

"Dara kelas berapa sekarang?" Tanya Rima di sela-sela aktivitas nya yang sedang memanggang sosis pesanan mamanya Dara, Tante Dira. Tante Dira memang kerap sekali menitipkan pesan pada dara untuk membelikan sosis bakar ketika Dara ingin membeli es lilinnya.

"Emmm... Aku kelas 3 SD sama kaya Nella," jawabnya.

"Kalau aku kelas 1 kak," ucap anak yang satunya lagi tanpa ditanya dengan mengacungkan dua jarinya.

SINGLE MOTHER (End)Where stories live. Discover now