47☁️ Kedatangan Ibu Mertua

37.7K 2.4K 26
                                    

47
.
.
.

Suasana hati Rima kini sedang resah. Bagaimana tidak resah coba. Mertuanya Gina akan berkunjung ke rumah ini. Setelah pernikahannya dengan Rega, Gina berkunjung ke rumah ini bisa dihitung jari saking jarangnya.

"Mamah rajin sekali hari ini. Rafa bantu ya Mah." Rafa menyimpan mobil-mobilan yang dia pegang ke rak mainan yang menumpuk pembelian dari Rega. Rima juga sebenarnya tidak mau Rega terlalu memanjakan Rafa tapi, apa boleh buat. Bukankah itu suatu keberuntungan bagi Rafa dapat ayah baik seperti Rega. Setidaknya itu yang ada dalam pikiran Rima untuk saat ini.

"Kalau Rafa mau, boleh bantu mamah ambilkan kain lap? Kain lap nya ada di sana." Rima menunjukan ke arah kain lapnya berada.

"Boleh Mah," sahut Rafa senang. Entah itu perasaan Rima atau memang iya. Rafa tidak sebawel saat di kontrakan. Anak itu cenderung lebih kalem dari sebelumnya. Apa mungkin itu juga karena perubahan status yang  mendadak dan Rafa masih kaget sehingga perlu beradaptasi dengan waktu yang lama?

Sepertinya iya.

Rima kembali melanjutkan pekerjaannya. Menyapu, mengepel, mengelap kaca dan sebagainya. Tahu sendiri mulut Gina itu sangat pedas juga tajam. Kalimat-kalimat yang dia keluarkan juga tak jarang mematahkan lawan bicaranya.

Saat ini Anis tidak akan main ke sini. Katanya dia masih jengkel dengan sikap Rega waktu makan siang di ruang tengah kemarin. Sebenernya itu juga yang membuat Rima makin resah. Sebab Anis yang biasanya menyahut setiap ucapan Gina itu tidak ada di sini.

"Rima. Jangan terlalu rajin bekerja di rumah. Kalau kamu cape membersihkan dan mengurus dapur rumah ini nanti kita tinggal panggil jasa pembersihan saja perutku masih sanggup makan-makan luar kalau sesekali. Sore ini ibu akan datang ke sini kemungkinan besar akan menginap. Jadi, selain mengurus rumah. Jangan lupa kamu berpenampilan menarik Rima. Dandan sedikit saja, aku sudah belikan beberapa makeup juga pakaian untuk kamu di kamar tapi, kalau tidak nyaman. Tidak usah digunakan. Aku pamit dulu, hari ini jalanan pasti macet lagi."

Itu yang dikatakan Rega pagi tadi. Kata-kata yang terngiang-ngiang di kepalanya. Apa selama ini penampilannya tidak menarik? Tapi, wajar saja Rega berkata begitu. Setiap hari Rima hanya menggunakan kaos polos berlengan panjang juga rok lebar. Dia juga tidak pernah berias selain waktu pernikahan dulu. Mungkinkah penampilannya membuat Rega bosan?

Sepertinya Rima harus mulai memperhatikan penampilannya.

Semuanya sudah beres. Makanan sudah penuh di atas meja. Nasi hangat yang dimasak langsung dari kompor tidak menggunakan magic com sehingga rasanya juga lebih enak dan terasa pulen. Lauknya banyak. Rega baru saja belanja bulanan dan bahan dapur cukup memadai untuknya memasak sebanyak ini. Ya, tetap saja dalam porsi yang wajar. Rima juga tidak mau diomeli  hanya karena masak makanan berlebihan. Rima juga berniat akan membagikannaya dengan para tetangga. Setelah menikah dengan Rega, tetangga di sini cukup baik, meski ada yang julid tapi, tidak banyak dan Rima nyaman akan hal itu.

SINGLE MOTHER (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang