20☁️ Sebuah Pelukan

53.1K 3.5K 49
                                    

20
.
.
.

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aabangggggggg"

"yuhuuuuuuuuu.... babang tampanz ku minta duit dong."

Suara teriakan gadis yang begitu nyaring serta cempreng memenuhi seluruh ruangan. Bahkan Rima yang sedang berada di dapur pun dapat mendengarnya.selama satu Minggu Rima tinggal disini, tidak pernah ada yang datang ke rumah ini.

Setelah mengeringkan tangannya, Rima berjalan ke arah ruang tamu.  Seorang gadis cantik berkulit putih dengan bar-bar nya tiduran di atas sofa.

Sepertinya gadis itu masih remaja, terlihat jelas dari wajahnya yang tampak masih imut-imut.

"Permisi"

Gadis itu menoleh, dia memperhatikan Rima cukup lama setelah itu kepalanya menggeleng pelan, "kamu siapa?" tanya nya heran, keningnya juga ikut mengkerut.

Rima diam, tidak menjawab.

"Mana Abang?"

"Abang? Siapa?" tanya Rima balik.

Hadis dihadapannya ini sangat manis. kulitnya putih bersih, Rima yakin kulit itu sangat halus. berbeda dengannya,kasar. warna kulitnya pun sekarang sudah tidak begitu putih.

"Anis. ada apa kesini?" tanya Rega dari arah tangga.

Kedua gadis itu menoleh, eh tidak satu gadis dan satu wanita itu menoleh, memperhatikan Rega dengan pakaian santainya.

Merasa bahwa ia tidak di butuhkan, Rima pamit ke belakang, tepatnya kamar Rafa. biasanya anak itu akan menghabiskan waktunya di kamar sendirian. tapi pada saat Rima membuka pintu kamar, Rafa tidak ada di dalam.

Rima panik. dia takut Rafa melakukan sesuatu atau merusak barang di rumah ini. ia juga mencarinya di kamar mandi, tapi rafa  tidak ada di sana.

"Rafa," panggil Rima pelan, ia tidak mau mengganggu Rega dan gadis itu di ruang tamu.

Langkah kakinya membawa Rima kearah taman belakang, kemungkinan Rafa bosan dan dia butuh suasana yang baru. kasihan juga dia, kalau seharian hanya berdiam diri di dalam kamar.

Taman belakang rumah ini  lumayan luas. apalagi udaranya yang sangat segar karena banyak tanaman. rumput Jepang nya juga rapih karena sering Rima rawat. Waktu pertama melihat halaman belakang, taman ini lumayan kotor tidak terawat, rumputnya juga banyak yang tumbuh liar. karena tangan Rima gatal, jadi ia membersihkan dan merawatnya hingga kembali asri.

Di sini juga ada gazebo. Rima pikir Rafa main disana jadi ia memtuskan untuk melihatnya.

"Rafa.." panggil Rima lagi. saat melihat Rafa termenung memandangi ikan yang berenang di kolam kecil depan gazebo.

"Apa mah."

Rima menggeleng, "tidak, Rafa lagi ngapain di sini?" tanya Rima. ia duduk di samping Rafa saat ini, ikut memperhatikan ikan yang berenang dengan lincah.

SINGLE MOTHER (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang