21☁️ Saya Berhak Tahu

61.8K 3.5K 22
                                    

21
.
.
.


Di dapur Rima dan Anis sedang memilih buah-buahan. katanya Anis ingin jus alpukat, tapi buah alpukat nya tidak ada. alhasil gadis bernama Anis ini bingung mau minum jus apa.

"emmm... mau jeruk, tapi lagi gak mau yang asem." Anis mengetuk-ngetuk jari telunjuk nya di bawah dagu sambil menatap beberapa buah yang Rima sudah keluarkan dari dalam kulkas. "ya udah. pisang aja lah"

Rima mulai menyiapkan buah pisangnya, namun tangan Rima di tahan Anis." gak jadi deh. yang pepaya aja hehehe"

Rima tersenyum kemudian mengangguk. ia membuat jus pepayanya di bantu Anis, katanya sih gabut makanya dia mau bantu.

"Jangan pake gula ya..mbak eh kak." Anis mau memanggil Rima dengan sebutan 'mbak' tapi dia melihat Rima masih sangat muda untuk panggilan itu.

"Siap.."

mereka berdua kembali melakukan kegiatannya.

Dua gelas jus sudah terhidang. Rima baru tau kalau Anis ini adalah adik Rega majikannya. Rima pikir Anis ini pacar atau apalah..

tapi past Anis bilang 'bikinnya dua gelas ya kak. satu lagi buat ladang duit ku. kasian Abang ku itu pasti jarang sekali minum jus, gara-gara sibuk cari duit." Rima baru tau kalau Rega punya adik.

"Kak, bisa minta tolong gak panggilin Abang. aku gak tau tadi Abang pergi kemana."

"Baik non"

"Ehhh jangan non, Anis aja kak. biar akrab." Anis paling tidak suka kalau ada yang menyebutnya 'non'. bahkan asisten rumah tangga di rumahnya pun semua memanggil dek Anis.

"Iya Anis, permisi ke belakang. tadi kayanya kak Rega masih di belakang" ucap Rima kemudian berlalu ke taman belakang.

Secara fisik, Anis dan Rega memang ada kemiripan. Terutama di daerah mata. mata keduannya sama-sama tajam. kalau tubuh jelas berbeda, Rega sangat gagah dengan bahunya yang lebar dia juga tinggi. sedangkan Anis, dia memiliki tubuh yang mungil bahkan cenderung kurus.

Di taman belakang, dada Rima terasa sesak. suara tangis yang sangat dia kenal, terdengar baik di telinganya.

Rima melangkah lebih cepat saat mendengar tangisan Rafa. kenapa Rafa menangis? raut panik Rima berubah tegang saat melihat Rafa terisak di dekapan hangat Rega.

Tubuhnya lemas begitu saja. anak ini berani sekali memeluk tuannya seperti itu. Rima takut kalau Rega risih dengan Rafa yang memeluknya. Rima segera mengambil alih Rafa ke dalam pangkuannya.

"Maafkan anak saya kak."ucap Rima menunduk.
Rega yang terkejut pelukannya dengan Rafa di lepas paksa hanya memandang Rima aneh.

"Kak Rega di panggil non Anis." Rima tidak berani menyebut nama adik Rega tanpa embel-embel 'non' dihadapannya langsung, kecuali ketika dia hanya berdua dengan Anis.

SINGLE MOTHER (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang