That Night (10)

496 109 219
                                    

Dengan akun puluhan ribu followers yang khusus memuat konten seputar hukum, kriminal, termasuk konspirasinya, tak butuh waktu lama bagi Adifa untuk mendapatkan ribuan view dan respon terkait video yang diunggahnya sebelum masuk ke Ascension

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Dengan akun puluhan ribu followers yang khusus memuat konten seputar hukum, kriminal, termasuk konspirasinya, tak butuh waktu lama bagi Adifa untuk mendapatkan ribuan view dan respon terkait video yang diunggahnya sebelum masuk ke Ascension.

Secara kasat mata, tak ada yang aneh dari video yang diunggahnya. Bagi sebagian besar viewers-nya, video itu hanya akan dilihat sebagai bahan informasi, atau sekedar tebak-tebakan yang tak dianggap penting. Namun, video itu tak akan bisa dinilai sepele oleh kelompok Galen.

Video itu berisi rekaman sebuah car carrier--yang mengangkut beberapa mobil--turun dari kapal. Semua orang yang terlibat dalam bisnis Galen pasti akan menyadari makna dari unggahan video itu. Ditambah lagi caption bernada candaan yang jelas bertujuan untuk memrovokasi pihak mereka.

Coba tebak, apa yang menjadi bahan isian ban mobil itu? Yang jawab ‘udara’, fix mainnya kurang jauh!”

Adifa sengaja melakukannya. Ia sudah menyiapkan akun itu sejak beberapa bulan lalu. Menjaring banyak followers yang punya ketertarikan dalam crime dan tetek-bengeknya. Cukup menunggu waktu, lalu sedikit kejutan listrik akan mengusik ketenangan Galen dan koloninya.

Adifa segera mematikan ponselnya setelah memastikan insight postingannya terus mengalami kenaikan. Seharusnya, tak akan butuh waktu lama sampai video itu sampai ke pihak Galen.

Adifa kembali fokus pada misinya malam itu. Memberi intruksi pada Ridan dan Mila untuk mulai bergerak sesuai rencana. Sayangnya, sesuatu di luar rencana terjadi.

“Terakhir kali kita ketemu, lo bilang mau cobain semua jenis alkohol di dunia ini, dan sekarang lo pesen mocktail dengan alasan nggak minum alkohol. That's so funny.”

Suara Galen yang terdengar dari benda kecil di telinganya sudah cukup jelas menunjukkan jika Mila dan Galen memang saling mengenal sebelumnya. Apalagi Mila tiba-tiba mematikan sepihak sambungan earphone di antara mereka.

Apa Mila menipunya? Apa ini jebakan?

Adifa berdiri dari tempat duduknya lalu mendekat ke tepi selasar yang dibatasi pagar besi. Ia mencengkeram kuat pagar besi itu, mencoba meredam emosi karena merasa terkhianati. Mau bagaimanapun, ia tak bisa bertindak gegabah dengan tiba-tiba turun ke bawah dan menyeret Mila untuk meminta penjelasan.

“Dan!” Adifa mencoba memanggil Ridan yang belum juga kembali sejak berurusan dengan wanita yang ia tumpahi minuman tadi. “Dan! Lo denger gue?”

Tak ada jawaban yang ia terima. Bahkan, tak ada sedikit pun suara yang bisa ia dengar di seberang sana. Sepertinya, sambungan di antara mereka pun tak sengaja terputus.

Adifa mendecak. Badannya baru saja akan berbalik, tapi urung karena melihat seorang pria menghampiri Galen. Dahinya seketika berkerut saat Mila mengeluarkan ampul dan menuangkan isi ampul itu ke minumannya sendiri.

My True Me (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora