Jogja dan Kita [END]

Tiga.

Hello!

Hari berganti. Hari yang baru telah tiba, seluruh manusia memulai aktivitas nya untuk hari ini. Jalanan ramai kembali dengan orang orang kerja ataupun anak sekolahan. Masa orientasi mahasiswa baru, sudah selesai, kini mereka resmi menjadi mahasiswa kampus UGM. Yang dulu menjadi maba, kini sudah menjadi kating. Seluruh mahasiswa/I kampus UGM mulai masuk dan memulai mata kuliah mereka di semester yang baru ini.

Oniel baru saja memikirkan motornya. Hari ini ia mendapatkan kuliah pagi, dengan perasaan malas ia terpaksa harus berangkat untuk kuliah demi ipk. Dan mendapatkan karir yang cemerlang untuk kedepannya, Oniel melangkah kan kaki nya menuju ruang kelas. Di perjalanan Oniel tentu menjadi perhatian, gadis berambut sebahu tersebut tentu saja heran.

Karena ia mendapatkan banyak sapaan dari para mahasiswa/I baru. Oniel bukanlah tipe mahasiswa yang famous, ia semasa kuliah tak pernah mengikuti organisasi kampus, yang membuat dirinya terkenal. Oniel mengangkat kedua bahu nya acuh, tujuannya kuliah, bukan memikirkan tatapan mereka yang sulit untuk Oniel artikan.

Sesampainya di kelas, Oniel langsung duduk di bangku deret nomor empat dari belakang. Ia mengeluarkan perlengkapan kuliah dan siap menerima materi. Dosen yang mengajar mata kuliah hari ini telah datang, dosen tersebut langsung memulai mata kuliahnya tanpa basa basi.

✨✨✨

Mobil berwarna putih, terparkir sempurna di parkiran fakultas kedokteran hewan. Gadis berambut panjang, berpakaian dengan warna yang sangat cocok di gunakan gadis tersebut. Indah, langsung turun dari mobilnya, di susul oleh Ashel, lalu kathrina dan terakhir Marsha. Keempat gadis dengan paras wajah yang cantik nan anggun tersebut, turun dari mobil dan berjalan menuju ke dalam kampus.

Dari parkiran sampai perjalanan menuju kelas mereka, tentu nya keempat gadis ini menjadi pusat perhatian. Senyum manis, di lontarkan oleh mereka kala ada yang menyapa mereka di perjalanan.

" Jalan jalan ke kota majalengka "

" Selamat pagi, cantikk"

Langkah mereka terhenti, kala suara itu muncul. Suara itu berasal dari arah depan pintu ruang kelas mereka. Sang pelaku tersebut Badrun, namanya. Mahasiswa jurusan kedokteran hewan, Badrun terkenal dengan genit dan humblenya. Setiap hari, ia selalu menyapa dan menggoda Indah.

" Heh! kerupuk udang. Ini masih pagi ye, gausa godain Indah dulu, deh. Mending sana lo ke kelas " Cibir Kathrina.

" Heh! mak Lampir, orang gue cuman nyapa calon istri gue" Jawab Badrun tak mau kalah.

Kathrina berkecak pinggang. Ia menatap Badrun dengan tatapan tak suka, Kathrina tak pernah akur dengan Badrun. Melihat itu, Indah hanya menggeleng kan kepalanya.