Empat puluh sembilan.

3.4K 316 5
                                    

Hello!











[JOGJA DAN KITA]










Perlahan matahari mulai naik ke permukaan, cuaca semakin cerah dan panas. Jalanan kembali ramai, motor dan mobil berlalu lalang. Jogjakarta pagi menjelang siang ini terlihat nampak sangat cerah dan bersahabat. Di suatu rumah dengan cat berwarna putih dan berdiri dengan gagah di tepi kota Jogjakarta tersebut, terlihat masih ada beberapa orang disana yang mengurus pernikahan si pemilik rumah.

Janur kuning, masih terpasang disana. Janur kuning tersebut, menandakan bahwa si pemilik rumah sedang mengadakan acara manten atau mantu ( pernikahan) . Di ruang tamu rumah tersebut, penghuni nya nampak masih ramai dan mengobrol satu sama lain, pesta pernikahan Oniel dan Indah belum selesai, hari ini mereka harus melaksanakan pesta pernikahan di pinggir pantai dengan pemandangan senja dan di hadiri beberapa saja..

Menikah di pinggir pantai dengan pemandangan senja, menjadi salah satu impian Indah. Dan Oniel berhasil mewujudkan impian Indah itu, tak hanya yang ini, kemarin Indah menginginkan rumah di sekitar bukit paralayang itupun sudah Oniel wujudkan. Dan kemarin, menjadi mahar pernikahannya.

Suara riuh di ruang tamu kembali menggelegar, usai Adel melihat pasangan yang telah terjalin janji suci pernikahan tersebut, keluar dari kamar. Gita, Olla dan Flora tersenyum jail.

" Aduh, aduh, aduh pengantin baru kalo jalan di gandeng ya " Cibir Olla.

" Iya nih, pengantin baru kalo bangun kenapa siang ya? " Lanjut Adel.

Kemudian, Adel, Olla, Gita dan Flora kembali tertawa. Melihat ekspresi Oniel, sang pelaku hanya tersenyum malu malu dan berjalan ke ruang makan.

" Di liat liat rambut udah basah aja nih, niell " Cibir Flora.

" WADUHHHHHHHH " Lanjut Gita, Olla, dan Adel.

Ucapan Flora kembali mengundang atensi dan tawa dari anggota keluarga Indah dan teman teman Indah, Oniel membulatkan matanya, menatap tajam keempat sahabat nya yang tengah tertawa puas karena berhasil mengerjai dirinya.

Usapan lembut yang berhasil menyentuh lengan Oniel, berhasil meredakan tatapan tajam Oniel yang ia berikan untuk keempat temannya. Oniel menoleh ke arah istrinya, Indah tersenyum.

" Udah debatnya, ayo makan dulu " Ujar Indah.

" Iya sayang " Jawab Oniel.

Kemudian, Oniel duduk di samping Indah dan mulai memakan sarapan nya sembari berbincang ringan.









Sarapan telah selesai, Indah mengambil piring Oniel dan di bawa ke dapur untuk di bereskan. Sembari menunggu sang istri selesai membereskan piring bekas makan, Oniel memakan beberapa makanan penutup yang berada di meja makan.

Tak lama kemudian, Indah kembali dari dapur. Menghampiri suaminya, dan berdiri meninggalkan area ruang makan. Mereka kembali duduk di sofa ruang tamu, bergabung dengan anggota keluarga lain.

" Kalian lagi apasih? asik banget kayaknya " Ujar Oniel.

" Ini, papa lagi liat liat hasil foto pernikahan kalian. Kalo mau lihat juga, buka laptop tuh " Jawab Papa Indah.

Jogja dan Kita [END]Where stories live. Discover now