Tiga puluh tiga

3.1K 341 7
                                    

Hello.








[JOGJA DAN KITA]














Di sebuah kamar dengan luas tiga kali empat meter itu nampak lenggang dan memanas. Di kamar seluas itu telah terjadi pertengkaran hebat antara Oniel dan Indah, Gadis berambut panjang, berdarah jakarta tersebut sudah menangis sejadi jadinya kala melihat pesan dari nomor tak di kenal, melihat temannya sedang menangis, Ashel, Marsha, Gita dan lain lain menyusul ke kamar Indah dan menenangkan.

Gita, Adel, Flora dan Olla ikut menenangkan Indah, menyakinkan bahwa Oniel tak seperti itu. Perdebatan itu terus berlangsung, di seberang sana di negeri gajah putih gadis kelahiran Jogjakarta terus memberikan sebuah penjelasan kepada kekasihnya. Disana ia sendrian, pasalnya si pemilik nomor tak di kenal tersebut, juga memanasi rumah tangga Shani.

Oniel dan Shani sama sama berusaha untuk menjelaskan sejujurnya kepada pasangan mereka, tak memperdulikan badan mereka yang terasa lengket karena keringat, ataupun cacing di perut mereka sudah meronta gonta, minta untuk disini.

Oniel baru saja menjawab segala pertanyaan yang di lontarkan kekasihnya. Ia tak marah, ia berusaha memendam marahnya, kondisi mulai tenang perlahan. Oniel menjauhkan handphone dan mengatur amarah nya.

" Sayangg " Panggil Oniel.

Dari seberang sana Indah terdiam, ia masih terisak. Mata memerah, pipi basah. Ashel terus menenangkan temannya itu.

" Sayang, tolong percaya sama aku. Aku pacar kamu, sayang, kita sudah kenal lamaa. Aku disini kerja buat kamu, buat masa depan kita " Ucap Oniel.

Oniel menghembuskan nafas kasar nya, ia mengusap wajahnya kasar.

" Niel, gue bukan nya ikut campur. Kayaknya Indah butuh waktu sendiri, gue tutup telfon nya " Ujar Gita.

Oniel tak menjawab. Membiarkan Gita mematikan sambungan telfonnya. Oniel kembali mengusap kasar wajahnya, mengacak acak rambut dan berjalan ke kamar mandi. Oniel melepas kan semua baju, menyala kan shower dan memenangkan dirinya disana. Di bawah shower yang dingin.

" Ini pasti kerjaan nya sisca " Batin Oniel.

Oniel terus membasahi tubuh nya dengan shower yang menyala di atas. Setelah dirinya tenang, ia baru keluar, memakai baju dan kembali mengerjakan tugas tugas proyek agar cepat selesai. Rasa lapar, lemas hilang seketika ketika ia sudah mulai mengerjakan tugasnya itu.




































Indah masih termenung di dalam pelukan Ashel. Marsha dan Kathrina hanya bisa mengusap ngusap punggung dan lengan Indah.

" Elo sama Oniel udah pacaran sama lama. Dan bisa bisanya lo gak percaya sama pacar lo daripada sama nomor gak di kenal itu. " Celetuk Flora.

" Kasian bener dah, Oniel. Udah di buat capek sama tugasnya di sana, ehh malah punya cewe yang kagak percayaan. Kalo Oniel kagak setia sama elo, dari dulu dia udah pacaran noh sama temennya " Celetuk Flora.

Flora yang notabene nya pemilik mulut asal ceplas-ceplos itu akhirnya mengeluarkan segala kekesalan nya. Adel mencubit lengan Flora.

Jogja dan Kita [END]Where stories live. Discover now