Empat puluh dua.

3.2K 367 3
                                    

Hello!











[JOGJA DAN KITA]









Matahari bersinar sangat terik siang hari ini, udara sangat panas. Namun, panas nya matahari tidak berhasil membuat kota Jogjakarta sepi, jalanan kota Jogjakarta masih ramai dan macet. Klakson berbunyi dari berbagai arah, di tengah kemacetan terdapat dua orang yang ikut terjebak dalam kemacetan ini.

Untung saja, salah satu dari mereka sudah jago mengatasi jalanan Jogjakarta yang macet. Sehingga, mereka tak terjebak sampai berjam jam.

" Lo pasti dah lama tinggal di Jogjaa " Celetuk Shani.

" Iyalah, dari zigot gue disini " Jawab Oniel.

Shani terkekeh, pasalnya ia melihat cara Oniel tadi mencari sela sela jalan agar tidak terkena macet. Jalanan tersebut, berupa jalan gang, yang ia belum tentu tau jalan itu.

" Lah, emang lo tinggal di Jogja udah berapa lama, shan? " Tanya Oniel.

" Dari Zee umur lima tahun, gue pindah ke Jogja. Selebihnya, gue tinggal di Jakarta " Jawab Shani.

" B'arti anak lo yang kedua lahir di Jogja, dong? " Tanya Oniel.

" Kagak, di jakarta. Satu bulan sebelum lahiran, bini gue minta ke Jakarta. " Jawab Shani.

Oniel menganggukk. Ia kembali fokus ke jalanan. Jalan di depan nampak macet, Oniel kembali melewati jalanan jalanan perumahan agar terhindar dari macet. Dan beberapa menit kemudian, Oniel dan Shani terhindar dari macet.

Mobil berhenti di parkiran salah satu toko perhiasan yang cukup terkenal dan kualitas nya yang tak perlu di ragukan lagi. Shani mengeryitkan keningnya.

" Yakin, beli disini? " Tanya Shani.

" Yakin. Kalo buat Indah mah, uang satu miliar aja gue rela korbanin buat dia " Jawab Oniel.

Oniel terlebih dahulu keluar dari mobil. Shani mematung di dalam, ia cukup tertegun dan kagum dengan Oniel. Sungguh, temannya itu sangat bucin sekali.

Shani ikut turun, menyusul Oniel yang sudah masuk ke dalam toko perhiasan tersebut. Shani berdiri di samping Oniel, yang sedang memilih cincin.

" Shan, bagus mana? " Tanya Oniel sembari menujukan dua buah cincin.

" Yang ini aja, kalo ini buat nikah aja " Jawab Shani.

Oniel menganggukk. Ia melihat cincin yang di pilih Shani, cincin yang di pilih Shani berasal dari emas, serta memiliki liontin berlian berwarna putih yang sangat cantik di atas nya.

" Mba, saya ambil yang ini. Untuk yang ini, tolong ukir nama saya dan calon saya " Ucap Oniel.

Pekerja toko perhiasan tersebut menganggukk, menuruti permintaan pembelinya. Tak lama kemudian, karyawan toko perhiasan tersebut, mengambil cincin yang di pilih Oniel dan di taruh wadah. Lalu, Oniel segera melunasi pembayaran di kasir.

Pembayaran telah selesai, Oniel mengembalikan kartu ke dompet dann menghampiri Shani yang masih melihat kalung.

" Lo mau beli juga? " Tanya Oniel.

Jogja dan Kita [END]Where stories live. Discover now