Empat belas.

5.1K 577 14
                                    

Hello!

Matahari mulai menampakan sinarnya, hari berganti, aktivitas baru telah di mulai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari mulai menampakan sinarnya, hari berganti, aktivitas baru telah di mulai. Seluruh penduduk bumi memulai kegiatan untuk hari ini. Sinar matahari yang terik, menyinari kamar gadis yang tengah di mabuk asrama. Pasangan itu, masih terlelap dalam tidurnya, dan enggan untuk melepaskan pelukan.

Jika salah satu tak sengaja melepas, maka yang satu akan langsung memeluk lagi. Dan itu terjadi berulang kali sampai pagi datang. Sinar matahari menyorot wajah cantik gadis kelahiran jakarta itu, gadis itu mengerjapkan mata nya karna terganggu oleh sinar matahari. Mata cantik nan lentik gadis itu, terbuka. Pandangan pertama nya tertuju dengan gadis berpipi chubby sedikit tirus di hadapan Indah.

Senyum Indah terukir, kala melihat wajah damai gadis yang kini resmi menjadi kekasih, Indah. Tangan Indah terangkat untuk mengusap wajah kekasihnya itu, sang empunya terusik, bukan bangun kekasih Indah itu justru mempererat pelukan dan bergelayut manja kepada Indah.

Reaksi Indah hanya terkekeh, melihat kelakuan kekasihnya itu.

" Bangun sayangg " Ujar Indah dengan suara lembut.

" enggh, nantiiii~~ " erangan Oniel.

Indah tersenyum, ia membiarkan Oniel untuk tidur lagi. Usai lima menit, Indah kembali membangunkan Oniel.

" Udah siang, ayo bangun sayangg " Ucap Indah.

Oniel menganggukk, ia mengerjapkan mata dan mengumpulkan nyawa nya yang hilang sejenak. Usai nyawa terkumpul, Oniel bangun. Ia menyusul Indah yang sudah duduk sembari bersandar di hardboard.

" Morning pacar Oniel " Sapa Oniel.

Indah tersenyum, dan terkekeh. Kekasihnya ini sungguh sangat manis.

" Morning too pacar Indah " Jawab Indah.

Oniel kembali terkekeh. Pagi hari nya kali ini, nampak berwarna tak sama seperti hari biasa nya, sebelum ia bersama Indah.

Oniel tersenyum, ia menepuk nepuk paha nya. Menyuruh Indah agar duduk di atas pangkuan Oniel. Indah menurut, ia sedikit membuka selimut yang ia kenakan. Setelah itu, Indah naik dan duduk di atas pangkuan Oniel. Tangan Oniel yang sedikit kekar itu, melingkar sempurna di pinggang Indah.

Indah tersenyum, ia mengusap rambut Oniel.

" Jangan tidur lagi " Peringat Indah.

" Iya cantikku " Jawab Oniel.

Baru pagi, Namun indah sudah mengeluarkan banyak senyuman untuk pagi ini. Dan semua itu, di karenakan Oniel yang membuat ia tersenyum. Oniel mengadahkan kepalanya ke atas, melihat Indah dari bawah. Yang di lihat hanya tersenyum, dan ikut menatap Oniel.

" Tinggal serumah, yuk? " Ajak Oniel.

Indah mengeryitkan kening nya.

" Kenapa gitu, sayang? " Tanya Indah.

Jogja dan Kita [END]Where stories live. Discover now