Dua puluh empat.

3.8K 417 1
                                    

Hello!

[JOGJA DAN KITA]


Suara alarm berbunyi memenuhi kamar dengan luas tiga kali tiga meter tersebut. Suara alarm yang berbunyi nyaring, tak berhasil membangun kan tuannya yang masih membungkus diri di dalam selimut. Alarm kembali berbunyi dengan nyaring, alarm berbunyi yang kedua, dan menganggu tidur si gadis jakarta itu.

Gadis itu terusik mendengar alarm yang berbunyi. Ia meraih alarm di nakas, dan mematikan. Indah menatap langit langit kamar, ia sedang mengumpulkan nyawa nya yang belum sepenuhnya terkumpul. Usai terkumpul, ia menoleh ke arah samping kanan nya, senyum manis tercetak di bibir Indah, kala melihat wajah damai kekasihnya yang masih tertidur dengan pulas.

Tangan Indah terangkat untuk mengusap rambut dan dahi kekasihnya, di usapnya dahi Oniel dengan ibu jari Indah, di usap dengan penuh sayang, dan di tatap dengan penuh cinta. Indah selesai mengisi energi untuk hari ini dengan memandangi wajah sang kekasih, lalu ia bangkit dan menuju dapur untuk memasak sarapan.

Sesampainya di dapur, Indah memulai aksi masaknya. Mengambil bahan, memotongi, bahkan memanggang nya semua Indah lakukan dengan gesit dan cepat. Ia sudah terbiasa, semenjak Oniel dan dirinya tinggal dalam satu atap, satu ranjang, satu selimut.

Proses masak Indah, sudah sampai di step terakhir. Indah menuangkan masakan nya ke piring dan di sajikan bersama menu pendamping lain dan di bawa ke meja makan.

Setelah memasak, ia kembali berjalan ke kamar untuk membangun kan sang kekasih. Pintu kamar Indah dan Oniel terbuka, Indah melihat kekasihnya yang masih tertidur pulas di kasur. Indah tersenyum.


" Sayang, ayo bangun. Katanya ada bimbingan " Ujar Indah.

" Eunghhh iya sayanggg " Jawab Oniel, yang masih setengah sadar.


Oniel menukar posisinya menjadi duduk. Ia berusaha mengumpulkan nyawa untuk memulai hari nya. Selepas nyawa nya terkumpul, Oniel bangun dan menghampiri sang kekasih, ia memberikan ciuman singkat di pipi Indah, setelah itu ia lanjut berjalan menuju kamar mandi.


" I love you, sayangku" Ujar Oniel.


Indah terkekeh.


" I love you more, bayi gede" Jawab Indah sembari terkekeh.


Indah terkekeh kecil, setelah menyiapkan baju Oniel, Indah beralih mengambil pakaian kotor dirinya dan Oniel. Senyuman Indah luntur, saat mencium kemeja Oniel.


" Kek bukan parfum ku" Monolog Indah.


Indah kembali mencium kemeja flanel Oniel.


" Parfum siapa? " Monolog Indah.


Di waktu yang sama dengan Indah mencurigai Oniel. Ia melihat sang kekasih yang keluar dari kamar mandi hanya dengan celana boxer kesayangan. Oniel berjlan menuju wastafel untuk cuci muka dan menggosok giginya. Indah menatap Oniel dengan intens. Pikiran negatif, menguasai otak nya.

Jogja dan Kita [END]Where stories live. Discover now