Tiga puluh delapan.

3.6K 356 14
                                    

Hello.














[JOGJA DAN KITA]









Matahari perlahan menaik ke atas permukaan. Mengubah suasana yang dingin menjadi hangat dan panas. Jalanan kembali ramai seperti sediakala, di padati oleh kendaraan motor dan mobil. Cuaca yang panas, seolah olah tak mereka gubris. Di bawah teriknya matahari, di dalam sebuah mobil berwarna hitam, gadis berdarah Jogjakarta sedang menyetir.

Membawa sang kekasih dan teman-temannya. Hari ini, mereka memiliki jadwal untuk menentukan pakaian yang akan mereka gunakan untuk wisuda. Mobil berjalan, menuju butik ke dua yang akan mereka kunjjungi.

Gadis berambut panjang, berdarah Jakarta menoleh ke arah samping. Melihat lengan sang kekasih yang nampak semakin kekar, dan berotot, mata Indah melirik ke arah tangan dan rahang kekasih. Sepulang dari Bangkok, kekasihnya itu semakin kekar. Bahkan tangannya berurat.

Merasa di perhatikan, Oniel menoleh sekejap ke arah sang kekasih, lalu kembali memerhatikan jalanan.

" Kenapa sayang? " Tanya Oniel.

" Kamu disana rajin nge gym yaa? " Tanya Indah.

Oniel mengeryitkan keningnya, kemudian ia paham. Arah pembicaraan Indah kemana. Oniel tersenyum, ini semua terjadi dan muncul semenjak ia selesai melakukan operasi hormon dan alat kelamin.

" Enggak sayang, cuman disana itu aku keseringan jalan kaki, sama angkat angkat peralatan proyekku " Jawab Oniel.

Oniel tak berbohong. Disana dirinya memang banyak mengangkat peralatan berat dan membutuhkan banyak tenaga untuk mengangkatnya.

Indah menganggukk mendengar jawaban Oniel. Kemudian, Oniel menginjak tombol rem, dan mematikan mesin mobil. Kini, mereka sudah sampai di butik ke dua.

" Ayo sayang " Ajak Oniel.

" Kita nggak di ajak, nih? " Cibir Gita.

" Kalo mau ikut ayo, kalo nggak ikut yauda disini aja " Jawab Oniel di sertai kekehan.

Gita melemparkan tisu ke arah Oniel yang sedang tertawa. Setelah itu, mereka turun dan memasuki salah satu butik yang cukup terkenal di kota Jogjakarta. Pintu butik terbuka, karyawan yang berada disana menyambut kedatangan mereka dengan ramah.

" Mrs. Gracia nya ada, mba? " Tanya Oniel.

" Ada mas, eh maksudnya mba " Jawab Karyawan tersebut gugup.

Ketika sang karyawan hendak meninggalkan mereka untuk memanggil Gracia, dari arah belakang gracia berjalan dengan Shani di belakangnya.

" Widih, kudaniel. Fitting baju nikah pasti" Tebak Shani.

Oniel tak menjawab, ia menatap heran.

" Kok lu disini? " Tanya Oniel.

" Lah, emang salah? ini kan punya bini gue " Jawab Shani.

" Kok bisa, Gracia mau sama modelan kek lo" Ucap Oniel.

" Iya juga ya, kok cewek lo juga mau sama modelan kek lo " Jawab Shani yang membalikkan kata kata Oniel.

Jogja dan Kita [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora