Empat puluh tiga.

3.3K 375 11
                                    

Hello!










[JOGJA DAN KITA]





Mentari pagi menyapa, menyapa seluruh penduduk bumi. Pagi ini terlihat sangat cerah dan syahdu, burung burung berkicau, menghiasi langit pagi kota Jogjakarta. Angin bertiup, menambah suasana yang syahdu dan tenang. Angin meniup helai anak rambut milik gadis si pemilik mata coklat, menutup sebagian wajah cantik yang ia miliki.

Tak lama angin meniup, tangan kekar meraih wajah si gadis, dan merapikan rambut gadisnya itu. Ia tak rela, kecantikan sang kekasih terhalang karena rambut. Si pemilik rambut, tersenyum menatap wajah si pemilik tangan kekar.

Hal yang sangat langka sekali. Dari matahari sebelum muncul, Oniel dan Indah sudah berada di pantai. Entah kesambet apa, atau mendapat ide darimana. Tepat pukul empat pagi tadi, Indah sudah merengek, meminta ke Oniel untuk jalan jalan di pantai pada pagi hari. Oniel hanya menurut, walaupun ia malas. Namun, ia harus melawan rasa malasnya demi kekasihnya.

Di bibir pantai, pasangan itu berjalan menyusuri pantai. Angin laut, meniup helai rambut, helai baju mereka. Tangan mereka saling menggenggam, berpegangan, menyalurkan rasa cinta lewat genggaman tersebut. Langkah mereka perlahan memelan, lalu  berhenti.

Oniel menoleh ke arah pujaan hatinya.

" Sudah puas jalan jalan nya? " Tanya Oniel.

Indah menggeleng kan kepalanya lucu. Mengulum senyum, sembari mengeluarkan jurus agar Oniel luluh.

Oniel tersenyum, melepas genggaman tangan dan mengusap rambut Indah.

Indah tersenyum, lalu ia sedikit berjinjit dan mencium ujung bibir Oniel.

" Kalo mau bales cium, kejar aku dulu" Ucap Indah.

Lalu, Indah berlari menuju arah air pantai. Oniel tersenyum, ia  berlari mengejar Indah.

Keduanya saling berlari dan mengejar, tertawa bersama. Sekali kali, Oniel iseng memainkan air pantai dan di arahkan ke Indah, Indah tak mau kalah, ia melakukan hal yang sama kepada Oniel.

Dari ujung sana, diam diam ada seseorang yang sedang memerhatikan sejoli itu. Hatinya teriris, tergores, tertusuk ketika melihat wanita yang ia cintai semenjak awal kuliah, menjalin hubungan dengan orang lain.

Itu badrun, setelah mendengar kabar Indah menjalin hubungan asmara dengan Oniel. Badrun memilih untuk mundur, dan menjauh dari Indah.

" Ni kek nya bener bener nggak ada kesempatan buat gue " Monolog Badrun.

Mata badrun masih melihat aksi kejar kejar Oniel dan Indah. Hatinya semakin teriris, kala Oniel berhasil mendapatkan Indah, dan keduanya bercumbu mesra.

Badrun memutar badannya, dan pergi dari pantai.





Indah, terlebih dahulu melepas tautan bibir. Tangannya mengalung sempurna di leher Oniel. Keduanya sama sama tersenyum, Oniel memeluk pinggang Indah posesif.

" Kamu nggak kerja, sayang? " Tanya Indah.

" Enggak sayang, kerjaan aku, udah aku kerjain semua. Dua hari ini, aku mau habisin waktu sama kamu " Jawab Oniel.

Jogja dan Kita [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن