Dua puluh satu.

4.2K 455 5
                                    

Hello!

[JOGJA DAN KITA]




Langit berganti malam. Bulan, bintang bertebaran menghiasi langit malam ini. Lampu lampu kota telah menyala, menambah keindahan kota Yogyakarta, ribuan orang menikmati kota jogjakarta pada malam hari. Para pedagang berbondong-bondong menawarkan dagangan nya kepada sang pembeli. Motor - motor, mobil - mobil berlalu lalang seiring waktu.

Itu menjadi pemandangan, Oniel di malam ini. Malam ini, Oniel indah berserta kedua orang tua indah, sedang makan malam bersama di salah satu restoran yang menyediakan kursi tempat duduk dengan pemandangan kota Jogjakarta pada malam hari. Ini bukan kali pertama Oniel makan di tempat berbintang lima.

Namun, dirinya masih saja gugup dan grogi. Pasalnya, kali ini ia makan bersama kedua orang tua Indah, orang yang berperan penting dalam kelanjutan hubungan Oniel dan Indah. Oniel, sedari tadi berusaha menujukan yang terbaik untuk kedua orang Indah. Malam ini, Oniel tampil keren, tampan nan cantik sertan mempesona.

Kemeja hitam yang melekat di tubuhnya menembah pesona yang di miliki Oniel, kacamata yang bertengger di hidungnya juga membuat Oniel tampil sangat keren. Indah senang, melihat kekasihnya yang tampil seperti itu. Di sisi lain, ia juga cemburu jika ada orang random yang melihat Oniel bukan dengan tatapan biasa.

Makan utama di malam itu selesai. Sembari menunggu makanan penutup Oniel berbincang dengan kedua orang tua Indah.

" Nak Oniel, minus nak? " Tanya Mama Indah.

" Tidak, tante mama. Hanya perih saja, kemungkinan keseringan di bawah lampu belajar Oniel " Jawab Oniel.

" Astagaa, jangan terlalu lama, nak. Tidak baik itu " Ucap Papa Indah.

" Iya, om papa " Jawab Oniel.

" Udah di bilangin juga, bandel " Cibir Indah.

Oniel terkekeh kecil, ia beralih menatap sang kekasih. Oniel mengusap dan merapikan anak rambut Indah.

" Iya, maaf ya sayang. Aku nggak nurut, lain kali aku nurut " Jawab Oniel.

Indah hanya memutar bola mata malasnya, ia menganggukk sebagai jawaban. Kedua orang tua Indah yang melihat itu tersenyum. Oniel memang seorang perempuan, namun dirinya memperlakukan Indah seperti seorang ratu.

Sedari tadi, kedua orang tua indah di buat kagum dengan sesosok Oniel. Dari cara memperlakukan Indah, memperlakukan mereka, dan masih banyak lagi. Hal - hal itu, semakin membuat orang tua Indah yakin bahwa Oniel memang benar benar serius untuk Indah.

Keduanya sempat khawatir dengan keturunan. Namun, teknologi sudah canggih, banyak cara untuk mendapatkan keturunan di jaman sekarang, tanpa harus memertemukan sperma dan sel telur.

Perbincangan mereka terhenti, saat pelayan mengantarkan makanan penutup mereka malam ini. Pelayan tersebut dengan ramah memindahkan makanan dari loyang ke meja. Sesekali para pelayan itu, mencuri perhatian ke arah Oniel. Indah yang melihat itu tentu saja panas, ia tak kehabisan akal.

" Eh, sayang. Sebentar deh, itu kerah kemeja kamu kok lekuk gitu sih? " Ujar Indah sembari pura pura membenarkan kerah kemeja Oniel.

Oniel hanya menurut dan membiarkan Indah melakukan nya.

" Nah kan udah rapi, udah cakep. Ini baru pacarku. " Ucap Indah yang dengan sengaja menekan kata kata pacarku.

Jogja dan Kita [END]Where stories live. Discover now