Dua puluh.

4.4K 457 6
                                    

Hello!


[JOGJA DAN KITA]


Usai sudah liburan singkat mereka dari Bromo. Setelah menikmati makan mereka di salah satu rumah makan yang berada di Bromo. Oniel, Indah dan kawan kawan langsung kembali menuju ke Jogja. Selama perjalanan pulang, tak ada konser di mobil ataupun Ashel yang sibuk bercerita. Perjalanan pulang mereka di isi dengan tidur, tidur dan tidur sampai mobil yang mereka naiki sampai di depan rumah Indah.

Gadis berambut pendek, dan berdarah Jogja tersebut terusik kala merasakan mobil yang ia tumpangi diam cukup lama. Oniel mengerjap kan matanya, melihat ke arah luar jendela yang ternyata sudah sampai di rumah Indah. Oniel melihat supir yang sedang menurunkan barang barang mereka. Langsung saja, ia membangun teman temannya.

" Bangun, udah sampai " Ujar Oniel.

Olla, Adel, Gita, Kathrina, Ashel dan Marsha terusik. Kala suara Oniel menggelegar. Mereka mengerjap kan mata nya sembari mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul, usai terkumpul mereka bangun dan keluar dari mobil. Teman teman nya sudah bangun, Oniel beralih ke sang kekasih. Ia menggendong tubuh Indah ala koala. Ia tak tega membangun kan pujaan hati nya.

" Lo pada masuk dulu, masih pada ngantuk. Ntar kenapa kenapa lagi " Ucap Oniel

" Oke " Jawab Gita lemas.

Oniel berjalan terlebih dahulu sembari menggendong Indah. Ashel, Kathrina yang melihat itu merengek kepada kekasih nya masing masing. Adel dan Gita ikut menggendong Ashel dan Kathrina. Tertinggalah Olla dan Marsha. Melihat teman temannya yang menggendong kekasih mereka masing masing.

Olla menoleh ke arah Marsha yang masih sangat ngantuk. Saking mengantuk nya, berjalan pun Marsha tak seimbang. Olla sungguh tak tega, ia menghampiri Marsha dan langsung menggendong tubuh Marsha ala bridal style. Marsha yang di gendong, langsung memejamkan mata nya dan bersandar di dada Olla. Olla membiarkan Marsha, lalu ia ikut masuk menyusul teman temannya.





Oniel meraih knop pintu kamarnya dengan tangan kanan. Pintu kamar Oniel terbuka, lalu ia masuk dan menutup pintu nya dengan kaki. Oniel berjalan menuju kasur, dan merebahkan tubuh Indah, usai di rebahkan nya tubuh Indah, Oniel melepas hal hal yang dapat menganggu tidur Indah.

Tidur Indah sudah nyaman, Oniel tenang. Ia beranjak dari kasur dan membersihkan diri. Oniel keluar dari kamar mandi dengan kondisi tubuh yang lebih segar, lalu ia menjemur handuknya dan merapikan rambut. Gadis berambut pendek itu, tersenyum melihat wajah damai Indah yang sedang tidur. Setelah puas melihati wajah pujaan hati, Oniel langsung duduk dan memulai mengerjakan pesanan client.

Oniel kembali berkutik dengan laptop, kertas, berbagai macam pensil, penghapus, dan bolpoin yang banyak sekali jenis  dan cara memakai nya. Oniel berpikir keras, walaupun hanya mendesain namun dirinya harus profesional agar tidak di cap plagiat.





Satu jam, dua jam, tiga jam, dan lima jam Oniel berkutik dengan laptop dan berbagai macam peralatan. Tidur Indah terusik kala mendengar suara Oniel yang mendumel dan mengeluh, Indah membuka mata dan bangun dari tidurnya, pandangan pertama Indah jatuh kepada Oniel yang sedang di sibukkan dengan pekerjaan nya itu.

Indah mengedarkan pandangan nya menuju tong sampah. Disana, sudah banyak kertas kertas gulungan hasil desain Oniel yang tidak di setujui oleh client. Indah terdiam, ia tak berani menganggu Oniel. Tak selama setelah itu, Indah kembali mendengar suara helaan nafas lega dari Oniel.

Jogja dan Kita [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora