Tiga puluh lima

3.2K 365 20
                                    

Hello!

Tenang, tenang jangan marah marah dong




















[JOGJA DAN KITA]
















Matahari bersinar dengan terang dan cerah. Hari baru telah di mulai, seluruh aktivitas baru telah di mulai. Di pagi yang masih gelap, cahaya matahari terlebih sedikit sekali, di kota Bangkok. Udara pagi di kota ini cukup dingin, di pagi yang indah ini, gadis berambut pendek yang sudah menyerupai potongan laki laki tersebut sedang berkemas - kemas untuk membawa baju nya ke rumah sakit.

Baju terakhir sudah ia masukkan ke dalam koper. Menutup koper dan di bawa ke luar kamar. Di depan kamar Oniel, terdapat Shani yang duduk di sofa. Oniel yang melihat itu sedikit terkejut.

" Lo beneran mau nemenin gue? " Tanya Oniel.

" Ya beneran lah " Jawab Shani sembari meletakkan gelas nya.

" Kalo gue pulang duluan, pasti di tanya tanyain. Kenapa gue gak pulang sama lo, sedangkan berangkat nya aja sama lo" Lanjut Shani.

Oniel berpikir sejenak. Benar kata Shani, jika Shani pulang terlebih dahulu pasti Shani akan banyak mendapatkan pertanyaan.

" Btw, lo udah siap? " Tanya Shani.

" Udah, ayo berangkat " Jawab Oniel.

Shani menganggukk. Ia berjalan dulu dan di susul Oniel, sembari mematikan segala aliran listrik yang berada di apartemen, memastikan segala nya sudah aman dan tidak terjadi apa apa. Kemudian, keduanya berjalan menuju lobby apartemen, pasalnya disana sudah ada supir yang bersedia mengantarkan mereka kemana saja.

Usai sampai di lobby, sang supir langsung mengambil alih barang bawaan Shani dan Oniel, di bawa ke mobil. Sembari supir memasukkan ke mobil, Shani dan Oniel masuk ke dalam dan di susul oleh supir.

Jalanan pagi ini nampak longgar dan lenggang. Hanya beberapa kendaraan dan sepeda onthel saja yang lewat berlalu lalang.

" Btw, shan. Lo dulu sembuhnya lama nggak? " Tanya Oniel tanpa mengalihkan pembicaraan.

" Satu mingguan ada sih, tapi gue izin gak masuk sampai dua minggu " Jawab Shani.

" Sesat lo. Efek samping nya apa aja? apa yang lo rasain pertama kali? " Tanya Oniel yang kini sudah menatap wajah Shani.

" Kalo awal awal mah, karena belum terbiasa. Jadi kayak ngerasa aneh aja gitu " Jawab Shani.

Oniel mengangguk kan kepalanya.

" Udah gausah takut, nggak sakit " Ujar Shani.

" Iya iya " Jawab Oniel.

Shani terkekeh, Oniel mengambil handphone dan kembali memberikan pesan untuk sang kekasih. Sesuai yang ia rencana kan beberapa minggu lalu, ia merahasiakan ini.

Mobil yang di tumpangi Oniel dan Shani sudah sampai di rumah sakit yang akan digunakan Oniel untuk operasi alat kelamin. Supir membuka bagasi, mengeluarkan koper koper dan di susul oleh Shani dan Oniel.

" Bapak kalo mau pulang, pulang saja. Saya nginap disini " Ujar Shani.

" Baik boss, nanti jika perlu apa apa hubungi saya saja " Jawab Supir tersebut.

Jogja dan Kita [END]Where stories live. Discover now