Tiga belas.

5.1K 628 30
                                    

Hello!

Jam terus berjalan, langit semakin malam dan bulan semakin terang

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Jam terus berjalan, langit semakin malam dan bulan semakin terang. Di taman dengan lebar tiga kali tiga meter tersebut, nampak lenggang. Lagu telah berhenti, masing masing sibuk dengan urusannya. Gumaman Oniel tadi untung saja tak ada yang mendengar, walaupun tak ada yang mendengar Indah bisa memerhatikan gerak gerik mulut Oniel yang seolah olah mengucapkan love you itu.

Namun, Indah memilih diam. Indah takut, jika itu hanya firasat nya saja. Indah melirik ke arah Oniel yang sedang bermain gitar asal, ia terus memerhatikan wajah gadis yang berhasil mencuri hati nya.

" Ngantukk... "

Rengekan itu berasal dari Ashel yang sedari tadi bergelayut manja dengan Adel. Sang kekasih, langsung mematikan game nya dan meladeni Ashel.

" Yauda, semuanya ayo tidur, udah malam " Ujar Gita yang di angguki semua.

Adel dan Ashel berdiri terlebih dahulu, di lanjutkan dengan Gita, kathrina, Olla, Freya dan Marsha. Lalu, Indah dan terakhir Oniel. Usai semua masuk ke dalam rumah, Oniel menutup pintu. Dan setelah itu masing masing langsung menuju ke kamar.























Pukul satu dini hari, si pemilik mata cantik itu belum tertidur. Ia menatap langit langit kamar, gadis cantik kelahiran Jakarta tersebut sedang memikirkan gumaman Oniel tadi yang tak begitu jelas. Namun, Indah bisa mengira bahwa Oniel mengucapkan kata Love you untuk dirinya. Indah melirik ke arah samping, melihat Marsha yang sudah tertidur dengan nyenyak.

Perlahan, Indah bangun dari kasur dan berjalan keluar meninggalkan kamar. Rumah Gita nampak sepi, lampu lampu utama sudah di matikan, tersisa beberapa lampu kecil yang menyala di tembok rumah Gita. Indah berjalan menuju teras samping rumah, ia duduk di salah satu bangku sembari menatap kolam ikan dan langit malam yang terang dan Indah.

Malam hari, memang waktu yang tepat untuk galau dan memikirkan hal hal yang bisa membuat sedih, atau overthinking. Indah terdiam, ia sedang bertengkar dengan pemikiran nya yang nampak berserakan. Ia mencintai dan sangat menyayangi Oniel, namun di sisi lain ia tersadar bahwa ia dan Oniel belum terikat hubungan apa apa.

Mereka belum memiliki hubungan apa apa, namun keduanya sudah banyak hal yang mereka lakukan. Tidur bersama, menaiki motor berdua di malam hari, menghabiskan waktu dua puluh empat jam full, dan masih banyak lagi. Indah takut, jika yang di lakukan Oniel selama ini hanya rasa kasihan, bukan rasa suka atau yang lain.

Indah mengarahkan kepalanya ke atas, melihat ribuan bintang yang berhamburan disana.

















Gadis berambut sebahu, tersebut keluar dari kamarnya. Ia terbangun, kala merasakan lehernya yang sangat kering, dengan rasa malas Oniel bangun dan berjalan menuju dapur. Tenggorokannya kembali segar, ketika ia meneguk satu gelas berisi air putih. Usai meminum, Oniel langsung berniat untuk kembali ke kamar. Namun, langkah nya terhenti saat melihat pintu teras samping rumah Gita, terbuka.

Jogja dan Kita [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon