Tiga puluh dua.

3.1K 329 7
                                    

Hello!





[JOGJA DAN KITA]





Matahari memancarkan sinarnya. Menyinari negeri dengan julukan negeri gajah putih tersebut, negeri yang menjadi sorotan sebab terdapat banyak sekali keunikan disini. Jalanan ramai, mobil atau motor berlalu lalang meramaikan jalanan ibu kota negeri gajah putih ini. Sinar matahari yang terik dan suara klakson mobil atau motor terdengar di telinga gadis berdarah Jogjakarta tersebut.

Gadis itu terusik, dan mengerjap kan mata. Ia juga terusik sebab handphone nya berdering dengan keras, memenuhi kamar dengan luas tiga kali tiga meter itu. Tangan Oniel meraih handphone yang berada di nakas, menekan tombol berwarna hijau dan di tarik ke atas. Oniel mendekat kan handphone tersebut di telinga.

" Morning sayangkuu "

Suara lembut nan halus tersebut dengan sopan memasuki telinga Oniel, ia membulatkan mata. Dan kembali mengecek siapa yang menelfon dirinya, Oniel tersenyum kala melihat nama sang kekasih.

" Morning too sayangku " Jawab Oniel dengan suara khas orang bangun tidur.

" Pasti baru bangun, kan? Dasar " Ucap Kekasih nya dari negeri seberang sana.

Oniel terkekeh kecil.

" Tau aja kamu, sayang. Semalam aku baru tidur larut banget " Jawab Oniel.

" Yauda, biar nggak ngantuk, mandi sana. Pake baju yang udah aku siapin ya? Jangan lupa sarapan ya sayang, ingat jangan makan macem macem " Ucap Indah panjang lebar

" Iya sayang siap, kamu semangat kerja nya love you " Jawab Oniel.

" Iya sayang, love you more " Jawab Indah.

Telfon mati sepihak, Oniel tersenyum usai telfon itu terputus. Ia meletakkan handphone di nakas, bangun dari tempat tidur dan bergegas untuk mandi. Hari ini Oniel dan Shani akan melanjutkan pekerjaannya. Hasil meeting kemarin, mengungkapkan bahwa mereka tergabung dalam salah satu proyek besar dan bernilai triliunan rupiah itu.

Kabar itu tentu saja membuat Oniel dan Shani senang.

Pintu kamar Oniel terbuka, menampilkan dirinya yang sudah siap mengenakan pakaian kantor nya. Oniel melihat Shani yang tengah memakan sarapan sembari menerima telfon. Perlahan, Oniel mendekat dan duduk di hadapan Shani, sedikit mendelik siapa yang menelfon Shani sembari mengambil selembar roti dan selai.

Dua menit kemudian, telfon mati. Oniel terkekeh.

" Bini bro? " Ujar Oniel.

" Yoi, gausa ngejek. Lo juga di telfon kan? " Jawab Shani.

" Yaiyalah, yakali kaga " Jawab Oniel.

Shani tertawa, keduanya menikmati sarapan sembari berbincang kelakuan pasangan mereka masing-masing. Usai sarapan, mereka bersiap dan berjalan menuju kantor mereka di negeri gajah putih ini.

Ini akan menjadi rutinitas mereka selama beberapa minggu kedepan. Bangun pagi, dan berkerja sepanjang hari, duduk di depan laptop dan kertas kertas.




























🕹🕹🕹

Indah menjalani hari pertama tanpa kekasihnya. Sepi, dan hening itu yang di rasakan Indah, walaupun para teman temannya sedang menginap disini. Namun, tetap saja ia merasa kesepian, sebab tak ada yang memeluk nya, bermanjaan pada dirinya sepanjang hari.

Jogja dan Kita [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon