1. Broken up

246K 7.7K 43
                                    

Lily Spencer

Aku tersenyum menatap email yang baru saja aku terima dari salah satu pihak wedding organizer yang memberikan konfirmasi bahwa semua persiapan sudah selesai dengan baik. Aku hanya ingin semuanya berjalan dengan baik dan seperti pernikahan yang selama ini aku impikan.

"Lily, ada sesuatu yang ingin kubicarakan" aku menoleh menatap Teddy yang mendekatiku di sofa,

"Ya teddy, ada apa? Aku juga ingin memberitahukanmu sesuatu" aku tidak dapat menahan senyuman yang terbentuk di wajahku. Teddy pasti juga akan sangat senang mengetahui bahwa semua persiapan pernikahan kami akhirnya selesai, dan sekarang kami hanya harus menunggu selama satu bulan hingga hari pernikahan tiba.

Senyuman yang terbentuk di wajahku seketika memudar ketika aku melihatnya duduk di sisiku, aku dapat melihat ia sangat gelisah, seperti ada hal yang mengganggu pikirannya. Sudah semenjak dua bulan terakhir ini, ia terus terlihat gelisah, namun ia selalu meyakinkan aku bahwa ini semua karena masalah pernikahan yang membuat banyak hal di pikirannya. Namun kali ini aku merasakan ada hal lain yang menggangunya. Ia menatapku dan menggengam tanganku.

"Teddy ada apa? Seperti kataku sebelumnya, jika memang ada masalah kita bisa bicarakan semuanya" aku meletakkan laptopku dan menggengam erat tangannya, namun ia masih tetap terdiam. Aneh... ini aneh, ada apa denganmu Teddy?

"Hei sayang... ada aku disini" aku menyentuh pipinya dan ia bersandar dalam telapak tanganku. Aku melihatnya menghela nafasnya sebelum ia berkata padaku.

"Maafkan aku Lily, aku sungguh meminta maaf.." Ia menggelengkan kepalanya dan menutup wajahnya.

Aku mendekat dan memeluknya.

"Hey.... Ada apa?" tanyaku mengusap lembut punggungnya.

"Maaf aku tidak dapat menutupi lagi ini semua darimu, ku mohon dengarkan dulu semua penjelasanku, aku tidak ingin menutupi hal ini darimu sebelum pernikahan kita berlangsung" katanya membuatku semakin khawatir. Apa yang sebenarnya terjadi? Detak jantungku mulai berpacu cepat, aku dapat merasakan hal aneh dari setiap kata yang ia ucapkan.

"Ted..Ada apa? Seperti kataku sebelumnya, tidak ada hal yang harus disembunyikan antara kita, apa yang mengganggu pikiranmu?" tanyaku melepaskan pelukan kami dan aku menatapnya. Dapat aku lihat air mata mulai menggenangi matanya.

"Aku tau aku bodoh Lily, tapi aku tidak dapat terus membohongimu. Aku mencintaimu tetapi aku tidak dapat menikah denganmu tanpa memberitahukan semua ini padamu" Ia menggengam tanganku. Aku masih tetap terdiam menunggu apa yang sebenarnya ingin ia katakan padaku?

Teddy, kau membuatku takut.

"Kiara hamil...dan Kiara mengandung anakku.." aku terdiam mendengar kata yang baru saja terucap dari mulutnya. Aku harap aku hanya bermimpi saat ini. Ku pejamkan mataku dan berharap bahwa aku hanya bermimpi buruk saat ini. Aku masih terdiam namun Teddy menggengan erat tanganku.

"Aku akan bertanggung jawab semuanya, aku salah Lily..aku telah melakukan kesalahan terbesarku padamu.Maafkan aku" lapisan kaca sudah menghiasi mataku, aku berharap ia hanya berbohong saat ini dan mengerjaiku, ya aku sangat berharap demikian.

"Teddy... ini tidak lucu, kau tau kan? Apa yang baru saja kamu katakan" kataku tersenyum.

"Lily..." aku menatapnya di hadapanku, air mataku terus mengalir membasahi kedua pipiku. Apa yang terjadi saat ini sungguh membuatku hancur bahkan membuatku sangat sulit untuk bernafas.. Sakit, hanya kata itu yang menggambarkan perasaanku saat ini.

"Katakan padaku ini semua hanya leluconmu bukan?"

"Maafkan aku Lily, aku tidak menyangka semua ini akan terjadi, aku hanya ingin jujur padamu sebelum pernikahan kita."

Seketika semua kenangan muncul dalam benakku, awal mula pertemuanku dengannya, ketika ia memintaku menjadi kekasihnya tiga tahun lalu, bahkan ketika ia dengan kesederhanaannya melamarku dan memintaku untuk menjadi pendamping hidupnya. Aku ingat betapa bahagianya aku saat itu, aku memangis dan tersenyum bahagia ketika ia menyelipkan sebuah cincin cantik di jariku. Namun seketika semua kenangan manis dan indah itu seolah lenyap, bagaimana dengan pernikahan kami satu bulan mendatang? Baru saja aku ingin memberitahukannya bahwa semua persiapan sudah terselesaikan dengan baik, baru saja aku ingin memberitahukannya bahwa aku sudah tidak sabar menunggu satu bulan lagi untuk berjalan di altar dan menemuinya disana. Bahkan baju pengantinku sudah selesai dengan sempurna sesuai dengan design yang aku buat. Ini semua seperti mimpi, bahkan jika memang ini mimpi, ku mohon seseorang bangunkan aku dari mimpi buruk ini.

"Maaf Lily, maaf Lilyku" katanya lalu memelukku erat, aku tidak dapat bergerak, aku hanya dapat terdiam dan menangis di pelukannya. Oh Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi? Aku menenggelamkan wajahku di bahunya, kali ini aku sudah tidak dapat menahan isak tangisku. Setelah aku sudah selesai menangis, kami masih duduk terdiam.

"Ceritakan padaku apa yang terjadi" kataku pelan.

"Malam hari 3 bulan lalu ketika kita bertengkar perihal pernikahan kita, aku sangat kalut, aku mampir ke club untuk minum dan menenangkan pikiranku, aku kalut dan marah karna pertengkaran kita. Aku tidak suka kita bertengkar saat itu, Aku minum hingga mabuk, Kiara menemukanku dan hendak membawaku pulang. Namun.. aku melihatnya sebagai dirimu, dan aku.." katanya terhenti, kata-katanya seperti menancapkan duri tajam di hatiku.

"Cukup... aku rasa aku tidak sanggup mendengarnya, bisa tinggalkan aku sendiri?" Aku menutup wajahku, aku sangat bodoh, aku masih tidak dapat berhenti menangis saat ini.

"Lily, aku minta maaf.. aku sudah membujuk Kiara untuk menggugurkan anak itu" katanya mendekatiku dan menggengam erat tanganku. Aku terhenyak dan menatapnya. Apa yang baru saja ia katakan.

"Apa katamu? Gugurkan? Bayi itu tidak bersalah Teddy! Bayi itu tidak bersalah" kataku menangis.

"Lalu kamu berharap aku menikah dan bertanggung jawab padanya?" ucapnya dengan nada tinggi.

"Ya Teddy, kau harus bertanggung jawab, bayi itu tidak bersalah.. Kiara... jangan biarkan Kiara membesarkan dan merawat anak itu sendirian" aku tidak tahu apa yang baru saja aku ucapkan, tapi aku tahu pasti, bayi itu tidak bersalah, tidak seharusnya ia diperlakukan demikian.

"Teddy, ku mohon tinggalkan aku sendiri, aku sangat lelah, ku mohon" kataku berusaha melepaskan tangannya yang menggenggamku.

"Lily ku mohon.... Aku ingin menikah denganmu, seperti kataku sebelumnya, dengarkan dahulu penjelasanku itu.."

"Apa yang kamu harapkan setelah ini? Menjelaskan semua padaku lalu kita menikah satu bulan lagi sedangkan aku tahu dengan pasti bahwa diluar sana, Kiara sahabatku sendiri mengandung anak dari suamiku? Menurutmu apa aku sanggup melakukan itu Teddy? Kau harus bertanggung jawab pada Kiara dan bayi itu."

"Bagaimana dengan pernikahan kita?!" katanya marah.

"Apa yang kamu harapkan atas apa yang terjadi Teddy? Kita batalkan saja pernikahan kita." Sangat sakit mengatakannya, namun kali ini, aku sudah mengambil keputusan.

"Apa?! Kau-" katanya marah.

"Aku akan mengurus semua pembatalannya.. aku yang akan mengahadapi ayahku.. Ku mohon, seandainya kamu tidak bisa menjadi suami yang baik untuk Kiara, jadilah ayah yang baik untuk anakmu."

"Lily-"

"Teddy... aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini." Kataku menggeleng menatapnya.

Ia bangkit berdiri dengan gusar, dapat aku lihat ia marah dan meninggalkan aku sendiri di apartementku. Aku menutup wajahku dengan telapak tanganku, tangisan yang sedari tadi aku tahan, ku tumpahkan semua dalam isakanku. Hatiku sangat sakit... sakit sekali rasanya... ini bukan mimpi...semua harapanku tentang pernikahan, tentang menjadi seorang calon istri yang terbaik untuk suamiku nanti... semua harapan itu seketika hilang..

Apa yang harus aku katakana pada daddy.. daddy pasti akan marah besar mengetahui hal ini.. Aku masih beruntung undangan pernikahanku belum disebarkan namun di acara pertunangan sebelumnya daddy sudah mengumumkan pernikahan tersebut. Bagaimana dengan kolega bisnis ayahku, dengan teman-temannya. Seorang putri tunggal dari bussinesman kaya pemilik pusat perbelanjaan terbesar di New York Spencer Mall batal menikah akan muncul di berbagai media. Aku harus menghadapinya..

Perfect wedding (COMPLETE)Where stories live. Discover now