42. Lunch with you

66.2K 3.3K 5
                                    

Lily Spencer

Aku tidak menyangka akan bertemu dengan Jonathan disini. Ia teman di universitasku bersama dengan Jessy. Jonathan pindah bersama keluarga nya ke Miami dan akan melanjutkan perusahaan ayahnya, itu yang aku ketahui.

Jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Aku menunggu Jonathan di ruangan Liam. Mereka masih melakukan meeting sehingga aku harus menunggunya.

Pintu ruangan Liam terbuka dan Liam berjalan masuk bersama dengan Jonathan.

"Lily, maaf sepertinya aku tidak bisa menemanimu makan siang hari ini, ada hal penting yang harus aku selesaikan." Kata Jonathan

"Hmm baiklah" aku menangguk dan melambaikan tangan pada Jonathan yang permisi dari ruangan Liam.

Liam menghampiriku.

"Kalau kamu tanya padaku, aku tidak apa menemanimu makan siang?" Tanyanya.

Aku melihatnya dan tersenyum, pertanyaan macam apa itu. Ia ingin mengajaku tapi menawarkan seolah aku yang menginginkannya.

"Aku tidak apa menemanimu makan siang? Sepertinya pertanyaanmu itu salah Tuan Anderson, kamu seharusnya bertanya, maukah makan siang denganku?" Aku tersenyum dan ia pun tersenyum.

Aku dan Liam pergi bersama untuk makan siang. Aku senang sekali memiliki waktu berdua bersamanya.

"Hmm... aku tahu bahwa aku masih belum dapat mengingatmu.. tapi aku tidak suka kamu pergi dengan laki-laki lain." Katanya menatapku.

Aku tersenyum dan melipat tanganku di atas meja.

"Kamu cemburu ya? Baiklah aku mengerti." Aku masih tersenyum. Aku merasakan kebahagian menghangatkan hatiku, Liamku sudah berjalan kembali menuju hatiku. Aku dapat merasakan bahwa ia akan segera kembali, aku akan bersabar menunggunya.

"Hei! Kau tersenyum terus! Sebegitu bahagianya makan siang denganku?" Tanya Liam dingin dan seolah meledekku.

Aku semakin tidak bisa menyembunyikan senyumku.

"Apa yang kamu lakukan pada Jonathan sehingga ia tidak bisa makan siang denganku?" Tanyaku.

"Tidak ada, aku hanya menyuruhnya memberikanku laporan kerjasama dalam waktu 2 jam kedepan, jika ia masih ingin bekerja sama denganku"

Aku tersenyum lagi, aku tahu ini alasannya agar aku tidak pergi bersama Jonathan.

"Ia hanya teman universitasku, kamu tidak perlu cemburu." Kataku melanjutkan makan siangku.

______________________________

William Anderson

"Ia hanya teman universitasku, kamu tidak perlu cemburu." Kata Lily menjelaskan. Entahlah apakah aku benar cemburu, aku merasakan sepertinya aku pernah merasakan hal ini tapi dimana dan kenapa.

"Tidak, aku tidak cemburu" aku menyangkalnya.

"Baiklah jika demikian aku akan mengajaknya untuk makan malam bersamaku hari ini."

"Kamu harus menyelesaikan file untuk meeting malam ini juga." Kataku.

"Aku sudah menyelesaikannya, kau hanya mencari alasan untuk itu, akuilah kamu cemburu." Kata Lily meledekku dengan menjulurkan lidahnya.

Liammm bodoh! bahkan aku salah memberikan alasan. Lily kau benar-benar!

Aku menatapnya tajam karena perkatannya tersebut seolah-olah aku menunjukkan wajah marahku.

"Jika hanya dengan menatap seseorang bisa membunuh orang itu, dan aku adalah salah satu orang itu."
Katanya membuatku menggeleng dan tertawa.

Lily... mungkin aku masih belum dapat mengingatmu dengan baik, namun yang aku tahu perasaan yang aku rasakan padamu itu benar dan aku akan menemukan diriku kembali untukmu.

"Apa kamu benar akan mengajaknya makan malam?" Tanyaku memastikan agar ia tidak mengajak Jonathan itu.

Lily malah tertawa mendengarkan pertanyaan tersebut, sedangkan aku menatapnya merasa tidak ada yang lucu dari pertanyaanku itu.

"Hmmm aku akan memikirkannya." Katanya dengan serius.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi" lalu kami tertawa.

Lily.. aku mengingat senyum dan tawanya selalu memberikan kebahagiaan yang tidak bisa ku deskripsikan pada diriku.

Aku ingin kembali, ya aku ingin segera kembali padamu Lily.

Perfect wedding (COMPLETE)Where stories live. Discover now