31. Celebration

69.8K 3.5K 11
                                    

William Anderson

Aku melangkahkan kakiku mencari Lily di acara perayaan ulang tahun perusahaan ini, aku tidak dapat menjemputnya karena harus menyambut kolegaku yang datang dari luar negeri.

Aku ingat saat ia gugup dan berkata padaku untuk tidak melakukan pengumuman pertunangan ini, dan setelah membujuk ayahku, akhirnya ia menyetujuinya. Aku dan Lily pernah sama-sama gagal dalam pertunangan, bagiku, aku tidak begitu perduli, tapi mungkin bagi Lily yang baru mengalami beberapa bulan lalu mungkin sulit bagi dirinya.

Mataku tertuju pada apa yang aku cari semenjak aku melangkahkan kaki memasuki ruangan pesta. Aku bahkan tidak berkedip menatapnya.
Ia masih asik mengobrol dengan rekan kerja team nya. Aku menghampirinya tanpa ia sadari. Lilyku selalu terlihat cantik.

Aku merangkulkan tanganku di bahunya yang sedikit terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku merangkulkan tanganku di bahunya yang sedikit terbuka. Ia sedikit tersentak lalu menatapku.

"Hmm selamat malam Pak Anderson" sapa Leon manager Lily padaku.

"Malam" aku tersenyum menatapnya.

"Aku akan mengambil minum dulu, aku permisi." Katanya dan berlalu meninggalkan aku dan Lily berdua.

Aku lalu merangkul pinggang Lily dan memeluknya.

"Kau cantik sekali! Aku tidak ingin melepaskanmu" bisikku di telinganya.

"Kau ini, lepaskan pelukkanmu, kita akan menjadi pusat perhatian nanti" katanya dengan tangan yang menahan dadaku.

Aku melepaskan pelukanku dan menatapnya.
"Liammm jangan menatapku seperti itu, aku malu" ia lalu menundukkan wajahnya, aku tersenyum geli melihatnya.

"Kau sangat cantik, aku sangat suka memandangimu. Ayah dan ibuku mencarimu, ayo kita temui mereka." Aku merangkul pinggangnya dan menuntunnya ke tempat ibu dan ayahku.

Aku membawa nya berbincang dengan kolega serta memperkenalkannya sebagai calon istriku. Walau tidak ada pengumuman resmi namun aku sangat bangga memperkenalkannya sebagai Nyonya Anderson. Beberapa kali bahkan Lily melotot padaku, aku hanya bisa tersenyum geli melihat ekspresi lucu wajahnya.

Namun pandanganku terkunci pada seorang wanita yang melihat aku dan Lily sedang tertawa. Sial mengapa wanita itu ada disini, aku segera mencari Romeo namun aku tidak menemukannya. Saat aku kembali, ibuku bilang bahwa Lily sedang pergi ke toilet, aku pun menghampirinya, aku takut sesuatu terjadi padanya. Wanita itu, tidak seharusnya ia kembali lagi kemari, tidak seharusnya juga ia berada disini.

Lily Spencer

"Aku akan ke toilet sebentar." Kataku pada Ibunya Liam. Ia menggangguk dan berlalu menuju toilet. Liam tadi meninggalkanku katanya hendak mencari Romeo.

Aku memasuki toilet ketika seorang wanita sedang menangis di wastafel, aku lalu mengeluarkan tissue dari dalam tas pestaku dan ku berikan padanya. Ia sedikit kaget melihatku.

Perfect wedding (COMPLETE)Where stories live. Discover now