15. My wedding day

106K 4.8K 21
                                    

William Anderson

"Hei Anderson! Apakah kau sehat? Kau seperti orang gila yang tersenyum sendiri sepanjang hari!" Suara Romeo menganggu lamunanku.

Entah mengapa seharian ini suasana hatiku benar benar baik. Dengan memeluk Lily yang sedang tertidur aku bisa sebegitu senangnya. Mulutkupun tidak berhenti tersenyum mengingatnya.

"Liamm!" Romeo setengah berteriak membuatku melonjak dari kursiku.

"Ada apa?! kau mengagetkanku!" Kataku kesal menatapnya.

"Kau ini! Ada apa denganmu! Ini dokumen yang kau minta aku cari. Lengkap dengan foto dan detailnya." Katanya menyerahkan dokumen tersebut.

Langsung segera ku ambil dokumen tersebut.
Aku kembali tersenyum. Semua biodata Lily, sifatnya serta apa kebiasaannya sudah ada di dalam genggaman tanganku. Ku baca dengan teliti semuanya. Lily takut dengan serangga, Lily yang menyukai Caramel Macchiato. Semua hal tersebut membuatku tersenyum.

Lalu ku ambil lagi sebuah foto. Foto Lily mengenakan gaun pengantin. Sangat cantik.

Seperti putri dari negeri dongeng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti putri dari negeri dongeng. Lily..
Aku sudah memutuskan akan menjadikanmu milikku. Aku akan menjaga dan membahagiakanmu. Ahh... Lily sedang apa dia sekarang, aku akan meneleponnya.

Lily Spencer

Aku merebahkan diri didalam kamarku.
Aku ingin bertemu ibu. Entahlah, aku hanya ingin bersamanya saat ini, mengingat hari ini adalah hari perayaan pernikahanku, ya seharusnya.
Aku akan pergi ke Florida siang ini.
Aku bangun bergegas dan hendak menuju ke bandara mengendarai mobilku.

handphoneku berdering ada panggilan masuk dari nomor yang tak ku kenali.
Ku angkat teleponnya.

"Hallo?" Kataku

"Lily kau dimana? Kau jadi mentraktirku makan malam hari ini?" Tanya seorang laki-laki di sebrang sana. Aku mengenali suaranya.

"Liam? Aku tidak bisa malam ini, aku akan pergi ke Florida siang ini." kataku. Ia pasti mengetahui nomorku dari Leon..

"Apa? Untuk apa ke Florida? Kapan kau kembali? Kau pergi bersama siapa?" Tanyanya bertubi-tubu mengintrogasi ku.

"Kau ini bertanya atau mewawancaraiku, sudah yah aku sudah sampai di bandara, ku matikan teleponnya." Kataku lalu meletakkan handphoneku dan me-non aktifkannya.

________________________________

Florida 4.00 pm

Lily memegang sebuket bunga mawar putih. Ia berjalan menyusuri pemakaman berumput hijau dan berhenti di depan nisan bertuliskan

Carla Spencer

Lily duduk berlutut meletakkan bunga tersebut dan mengusap lembut tulisan nisan tersebut.

"Mom.... aku sangat merindukanmu... seandainya kau ada disini bersamaku, aku ingin sekali kau memelukku dan aku akan menangis di pelukanmu. Biarkan aku menangis hari ini mom,di hari pernikahanku seharusnya. Seharusnya aku sudah cantik mengenakan gaun pengantinku, memegang buket bunga dan berjalan ke altar untuk mengucapkan janjiku, tapi semua itu tidak terjadi mom... Setelah hari ini aku berjanji mom aku akan berhenti menangis, berhenti menyalahkan keadaan, dan berhenti untuk mencintainya mom. Aku akan benar-benar berhenti mencintainya mom." Lily tertunduk memeluk nisan ibunya, air matanya deras membasahi pipinya. Bahu nya berguncang karena isak tangisannya.

Hujan perlahan mulai turun disaat sunset sedang menampakkan keindahannya.
Kini air matanya sudah bercampur bersama dengan air hujan yang membasahi tubuhnya. Lily terisak dan bahunya berguncang. Tangisan pilu yang selama ini ia tahan semua tertumpah di atas pusara ibunya.

"Mom, apa aku pantas bahagia? Mengapa tuhan mengambil kebahagiaanku yang sudah terlihat di depan mata?"

Sebuah tangan menepuk bahu Lily, ia menoleh, disana dilihatnya Marc ayahnya memegang payung. Lily lalu segera memeluk ayahnya.

"Aku mencarimu hari ini Lily! Aku tidak akan membiarkanmu melewati hari ini sendirian, aku akan menemanimu, seperti janjiku pada ibumu" Marc memeluk anaknya yang masih terisak.

"Maafkan aku sayang, aku tidak bisa membahagiakan putri kecil kita, tapi aku janji akan berusaha semampuku menjaga dan membahagiakan nya kembali setelah hari ini" tangan Marc mengusap nama Carla pada nisan tersebut.

"Dad...." Lily mempererat pelukannya dan menangis di dada ayahnya.
Mark memeluk putrinya, ia pun meneteskan air matanya. Di kecup nya puncak kepala Lily yang berada dalam dekapannya.

"Maafkan aku putriku.. aku membiarkannya menyakitimu dan mematahkan hatimu.. maafkan aku" Marc memeluk Lily semakin erat.

Perfect wedding (COMPLETE)Where stories live. Discover now