45. Proposal

76.5K 3.3K 18
                                    

William Anderson

Aku menghampiri Lily yang sedang sibuk dengan laptopnya di atas meja bar kecil di penthouseku dan memeluknya dari belakang, aku mengecup bahunya dan meletakkan daguku di bahunya agar aku bisa melihat apa yang masih ia kerjakan saat ini.

"Tunanganku sibuk sekali. Dari tari kau hanya memperhatikan laptopmu!" Gerutuku.

"Aku hanya menambahkan sedikit desain untuk pernikahan kita nanti."

"Bukankah aku sudah bilang kamu tidak boleh terlalu lelah. Sini kulihat tanganmu." Aku mengambil tangan Lily dan melihat bekas luka robek yang sudah mulai sembuh, namun bekas luka itu masih tergores di telapak tangannya. Aku mengusap lembut bekas luka itu, masih berharap seandainya aku tidak membiarkan hal itu terjadi.

"Aku tidak apa, lukanya bahkan sudah kering" ia membalikkan badannya berhadapan denganku.

Aku mengusap rambutnya dan meletakan rambutnya yang terurai di balik telinga nya, aku masih menatapnya tanpa mengucapkan satu katapun.

"Sampai kapan kamu mau menatapku seperti itu?" Lily tersenyum.

"Sampai selamanya" kataku berhasil membuat kedua pipinya merona merah,  aku mendaratkan ciumanku di keningnya.

"Bukankah semua persiapan sudah selesai?" tanyaku.

"Sudah, baju, desain, bunga, semua sesuai dengan impianku, aku juga sudah meminta Jessy menjadi bridesmaids ku! Rome juga sudah setuju menjadi Groomsmenmu." Ia tersenyum senang.

"Pesta pernikahan seperti di negri dongeng?" Tanyaku mengangkat alisku.

"Katamu semua terserah padaku" aku tersenyum mengangguk.

"Aku menyayangimu! sangat amat terlalu sayangggggg!" Aku menghujaninya dengan ciuman di pipi hidung alis dahi mata dagu dan bibirnya.

"Berhentiiiii!" Ia menangkap pipiku.

"Aku sangat menyayangimu, lebih dari rasa sayang yang kamu pernah bayangkan" Lily menyentuh bibirku dengan bibirnya. Aku menyayangimu Lily.

_______________________________

Lily Spencer

'Bersiaplah malam ini pukul 7.00 pm'

Aku menatap notes kecil yang ada di atas sebuah kotak besar yang di berikan Liam. Aku tersenyum dan membuka kotak tersebut. Kotak tersebut berisi sebuah gaun indah.

Aku mempersiapkan diriku, aku merias diriku dengan make up simple. Liam pasti akan mengajakku dinner. Aku membuka kotak tersebut disana terdapat gaun dengan detail bunga berwarna soft pink, sangat indah. Aku mengepang rambutku dan membuatnya simple dan elegant. Aku bercermin dan siap untuk pergi dengan Liam.

 Aku bercermin dan siap untuk pergi dengan Liam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seseorang menekan bel pintu apartemenku. Pasti liam datang menjemputku. Aku mengambil tasku dan bergegas menuju pintu.

Saat aku membuka pintu disana ada Jessy dan juga Rome.

Perfect wedding (COMPLETE)Where stories live. Discover now