23. Explanation

79.4K 4.2K 5
                                    

William Anderson

Aku berdiri dan meregangkan otoku yang pegal, ku pegang tengkuku dan memijat pangkal hidungku. Ku lihat jam tanganku, sudah pukul 5 pagi. Pekerjaanku akan segera selesai, tersisa satu tumpuk berkas yang harus ku tanda tangani setelah itu aku akan menikmati liburanku bersama Lily di Malibu.

Mengingatnya membuatku tersenyum dan bersemangat. Aku melihat paper bag yang rome bawakan, ia selalu tahu untuk membawa apa yang ku perlukan. Ku lihat Rome masih tertidur, anak ini katanya akan membantuku, namun ia tidur tidak bergerak sama sekali.

Langit mulai menunjukkan cahaya matahari yang mulai bersinar. Aku mulai merapihkan dokumen dokumen di mejaku yang berantakan. Aku lapar. Aku baru ingat aku belum makan sejak kemarin pagi. Aku akan makan setelah meeting selesai. Aku menghela nafasku. Mataku sangat lelah mungkin aku butuh tidur juga.

Setelah aku membereskan ini aku akan meeting dengan beberapa direksi sebentar lalu aku akan menjemput Lily di apartemennya.

Aku kembali pada berkasku. Aku akan segera menyelesaikannya pagi ini, lalu aku akan membersihkan diriku dan meeting.

________________________________

Lily Spencer

Aku akan berada di Malibu selama 4 hari. Itu saja keterangan yang ku dapat dari Pak Adams.

Perihal tiket dan jam keberangkatan katanya lebih baik aku tanyakan sendiri pada Liam.
Aku masih belum menghubunginya semenjak kejadian pagi itu.

Mungkin ia sedang bersenang-senang dengan wanita lain pikirku dan aku tidak ingin menggangunya dengan bertanya padanya.

'Aku akan menjemputmu pukul 9 pagi, bersiaplah' begitu pesan darinya yang aku terima pagi ini.

Aku meminum teh hangatku sambil berpikir bagaimana keadaan Malibu sekarang ini. Sewaktu aku kecil aku pernah berkunjung kesana bersama ibuku. Aku menghela nafasku, aku merindukannya. Aku merindukan ibuku, aku merindukan Malibu
________________________________

New york 9.00 am

Lily Spencer

Aku menunggu di depan lobby apartementku. Belum ada tanda tanda kedatangan Liam.
Sebuah sedan hitam berhenti di hadapanku. Tidak lama kemudian seorang pria keluar dari mobil dan tersenyum menghampiriku.

"Lily?" Tanyanya.

"Ya" kataku.

"Masuklah, Liam tidak dapat menjemputmu, aku yang di tugaskannya menjemputmu" katanya lalu tersenyum.

Ia membantuku mengambil koper kecilku dan juga membuka pintu untukku. Lalu kami menuju bandara.

"Aku Romeo Jackson, panggil aku rome!" Katanya seraya memperkenalkan diri.

"Aku-"

"Aku sudah tau, Lily spencer" katanya tersenyum.

"Liam..-"

"Ia tidak bisa menjemputmu. Meetingnya masih belum selesai dan ia takut kau terlalu lama menunggu jadi aku yang menjemputmu" kata Rome.

"Ohh ya maaf merepotkanmu Romeo"

"Rome, kau bisa memanggilku dengan itu. Oh ya.. aku akan ikut ke Malibu" katanya singkat.

"Apa kau juga akan menghadiri perayaan grand openingnya?" Tanyaku.

"Tidak... tugasku hanya satu.. menjaga dan menemanimu selama Liam tidak ada disisimu hari ini." Katanya lalu tersenyum.

Aku tidak mengerti apa maksudnya, aku mengerutkan dahiku.

"Aku bercanda... Aku akan pergi bersamamu siang ini namun aku akan kembali lagi sore hari nanti saat perayaan sudah selesai, ada hal yang harus aku selesaikan disini" katanya seperti mengerti maksud kebingunganku.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk.

"Lily... ku mohon.. jagalah Liam.. ia benar-benar sungguh sungguh padamu, aku tidak pernah melihatnya seperti ini." Kata Romeo serius.

"Hmm... aku tidak yakin setelah melihatnya sering bersama dengan beberapa wanita" kataku pelan lalu tersenyum.

"Mengapa berkata seperti itu? Apa maksudmu.... wanita yang direstoran?" Tanya nya.

"Mmm itu salah satunya" kataku pelan.

"Ahahahahh Liam memang bodoh, sudah ku bilang caranya membuatmu cemburu itu seperti anak kecil. Tenang saja Lily. Wanita itu di sewa oleh nya untuk menemaninya makan malam dan mengantarnya sampai pintu lift apartementnya. Ia hanya ingin membuatmu cemburu" Katanya santai membuatku terkejut dengan penjelasannya, apa benar seperti itu? Liam kau benar-benar tidak bisa dipercaya.

"Ohh hmm ku rasa tidak hanya itu, hmm ketika aku menemuinya pagi hari kemarin ia sedang bersama dengan seorang wanita berpakaian... minim di ruangannya." Kataku terucap begitu saja. Mengapa aku berkata demikian. Aku bersikap seperti seorang kekasih yang sedang cemburu...Lily...

"Ohh maksudmu Ester? Wanita berpakaian kemeja putih dengan kancing terbuka dan bra hitam?" Tanya rome melihat padaku.

Aku mengangguk pelan.

"Ahahahhahahaha Lily, kau benar-benar salah paham. Aku membawa wanita itu ke ruangan Liam untuk menjadi sekretarisnya. Aku sudah tidak sanggup membantu semua pekerjaannya yang terlalu banyak, Liam bahkan menengurnya untuk berpakaian lebih sopan. Setelah aku kembali dari toilet, ia malah marah dan mengusir sekretaris itu, entah apa yang terjadi sebelumnya. Aku yang salah membawakan wanita berpakaian seperti itu untuk menjadi sekretarisnya." Kata rome tersenyum. Aku kembali teringat apa yang dikatakan Jessy padaku, tidak semua yang terlihat terjadi seperti apa yang kita pikirkan, apa benar ini semua hanya salah paham?

"Liam... dia bahkan seperti orang kecanduan kerja, tidak makan, tidak tidur sejak kemarin hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya agar ia bisa pergi bersamamu ke Malibu." Kata Rome.

Aku mematung apakah benar apa yang dikatakan romeo.

"Kau... maaf bertanya hal ini.. namun kau siapa? Maksudku-"

"Tidak apa... Aku saudaranya, teman dan juga satu-satunya sahabatnya. Liam sudah seperti kakakku sendiri. Semenjak kematian kedua orang tuaku, paman Linc mengasuhku. paman adalah adik ibuku."

"Maaf sudah bertanya seperti itu" kataku merasa bersalah dan tidak enak padanya.

"Tidak apa Lily. Ku mohon Lily.. jagalah kakakku itu" katanya lalu keluar dari mobil. Kami sudah sampai di bandara.

Rome membawakan tas koperku tetapi aku  masih belum melihat Liam.

Perfect wedding (COMPLETE)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt