8. My First day at work

98.9K 5.3K 21
                                    

"Selamat Bergabung bersama Linc Group nona Spencer" kata Leon Adams selaku Manager Desain Interior Linc Group pada Lily.

Lily dapat melalui test dan wawancara dengan baik, bahkan dengan hasil yang cukup memuaskan mengingat ia memang salah satu murid pintar ketika sekolah.

"Terima kasih Pak Adams" senyum Lily.

"Lily, mari bersamaku ikut akan ku perkenalkan bagian bagian lainnya" kata  Adams.

Setelah mengitari beberapa tempat kini Lily sudah duduk di meja kerjanya. Ruangan kecil dengan jendela di sampingnya memperlihatkan view kota New York dari atas. Ia akan bekerja sebagai assisten manager desain interior untuk Linc Group dengan Bpk. Adam sebagai General Manager Desain atas Linc Group.

"Lily, apa kau ada rencana makan siang di luar hari ini? Jika kau tak keberatan aku akan mengajak hmm.... mentraktirmu makan siang, bagaimana?" Tanya managernya.

"Hmm maaf Pak Adam, aku sudah ada janji dengan temanku.. maaf ya" senyum Lily.

"Ya baiklah" senyum Leon.

'Lily mengapa kau begitu manis, oke tahan Leon... suatu hari nanti kau akan dapat makan siang bersamanya' batin Leon.

________________________________

Lily berjalan menuju lobby sambil menelepon Jessy.

"Jessy! Aku sedang dalam perjalanan menuju kesana ya! Mau aku jemput?
Ohh baiklah akan ku tunggu" Lily mematikan teleponnya. Hingga tiba di Lobby ia merasa ada yang membuntutinya.

"Keluarlah, aku tau kalian mengikutiku" kata Lily.

Lalu ke 3 orang berpakaian rapi berjas hitam keluar.

"Ku mohon jangan mengikutiku lagi.. aku akan menelepon ayahku untuk tidak memarahi kalian" kata Lily pada bodyguard suruhan ayahnya.

"Baik nona maaf" ketiganya lalu menunduk.

Lily berjalan cepat menuju parkiran mobilnya. Tanpa disadarinya sebuah sedan melaju cukup kencang, karena sedikit marah dibuntuti ia bahkan tidak memperhatikan bahwa sebuah sedan melaju cepat ke arahnya.

Sebuah tangan besar menarik lengannya untuk mundur menghindari mobil tersebut, Lily terhuyung dan bersandar pada lelaki tersebut, Lily mendongak menghadap lelaki yang menyelamatkannya.

"Terima kasih" kata Lily memandang lelaki berjas abu-abu dan mengenakan kacamata hitamnya.

"Permisi" lalu Lily segera berlalu menuju Volkswagennya dan melajukan mobilnya, tanpa ia sadari sepasang mata masih memperhatikannya dari kejauhan.

________________________________
William Anderson

Aku melangkahkan kakiku, namun langkahku terhenti ketika kulihat wanita cantik yang tadi pagi kutemui sedang berbicara dengan 3 pria bertubuh besar, sepertinya wanita itu marah. Mungkinkah pria tersebut menggodanya? Ia berjalan menuju tempat parkir.

Langkahnya cepat dan terburu-buru seakan ia sedang menghindari sesuatu.
Ku dengar suara rem mobil berdecit dari kejauhan. Sebuah sedan nampak melaju kencang, pengemudinya sedang melakukan panggilan telepon terlihat jelas dari kaca depannya.

Wanita itu ya wanita itu tidak menyadarikah ada sedan mendekat ke arahnya.
Setengah berlari aku menghampirinya dan ku tarik lengannya hingga tubuh mungilnya sedikit terhuyung ke arahku. Ia kanget ku lihat tatapannya kosong sesaat kemudian ia berbicara padaku.

"Terima kasih" aku masih terpaku melihat mata hazel nya.
"Permisi" ia pergi meninggalkanku mematung.

Entah mengapa aku merasa seperti orang bodoh yang hanya bisa mematung melihatnya.
Ia cantik.. sangat cantik, aku ingin berkenalan tapi aku mendadak jadi bisu dan menjadi patung di hadapannya.

Aku akan menyelidiki siapa dia. Aku akan segera tau siapa namanya.
Aku tersenyum bodoh. Seorang William Anderson mencari tahu seorang wanita, setelah selama ini semua wanita tergila-gila padaku namun tidak dari matanya. Matanya tidak menginginkanku, sepertinya ia tidak tertarik padaku.
Tetapi mana mungkin seorang CEO Linc Corp yang tampan dan selalu dipuja wanita ini akan di tolak olehnya.
Aku akan mengejarnya.. dengan demikian ayahku tidak akan bisa menjodohkanku dengan putri sahabatnya itu.

Perfect wedding (COMPLETE)Where stories live. Discover now