20. Dinner

84.8K 4.4K 15
                                    

Lily Spencer

Hari ini hari pertemuanku dengan lelaki pilihan ayahku. Kami akan melakukan dinner di New York. Ayah akan datang malam ini, perasaanku tidak dapat aku deskripsikan. Aku gugup, takut dan sedih.

Sedih, mungkin perasaan itu yang muncul karena aku memikirkan orang lain dalam benakku. Liam sudah berhasil membuka pintu hatiku. Bahkan disaat malam ini aku akan bertemu dengan calon suamiku, aku masih berpikir tentangnya. Aku tahu tidak seharusnya aku menyukainya namun aku tidak dapat membohongi hatiku bahwa aku sudah menyukai Liam.

Aku menatap diriku di cermin besar di kamarku. Ayah akan menjemputku di lobby apartment. Sedangkan Jessy membantuku di apartment untuk memilihkan baju dan riasan make up ku untuk malam ini. Jessy sangat pandai merias. Rambutku di tata dengan sederhana dan aku mengenakan hairpieces untuk menghias rambutku.Aku berharap aku tidak berlebihan untuk acara makan malam hari ini.

"Jessy, apa aku tidak berlebihan mengenakan gaun ini?" Tanyaku sambil bercermin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jessy, apa aku tidak berlebihan mengenakan gaun ini?" Tanyaku sambil bercermin.

Jessy menghampiriku dan menghadapkan tubuhku di hadapannya.

"Kau terlihat luar biasa! sangat cantik" Katanya tersenyum padaku.

Aku langsung memeluknya.

"Terima kasih Jessy.."

"Aku yakin pria ini akan langsung jatuh cinta ketika ia melihatmu pertama kalinya!" Katanya seraya melepaskan pelukanku.

"Oh Jessy!" Kataku menggengam tangannya.

"Ayooo! paman Marc pasti sudah menunggumu di lobby." Katanya. Lalu aku mengangguk dan tersenyum seraya melambaikan tanganku.

_______________________________

"Hai honey! Lihatlah kau sangat cantik sayangku!" ayah memelukku erat dan mengecup pipiku.

"Daddy.. aku malu!" Kataku menatap ayahku yang terus menatapku terpanah.

"Tidak.. kau terlihat sangat cantik sayang, sama seperti ibumu, ayo kita berangkat sebelum kita terlambat untuk makan malam." aku mengangguk dan menggengam tangannya dan kami berjalan menuju limousine-nya. Aku berharap ya, aku berharap makan malam hari ini berjalan dengan baik.
________________________________

William Anderson

"Liam! Duduklah jangan mundar mandir seperti itu" kata ibuku, Diana.

Aku memang gelisah saat ini, aku mengenakan jas hitam dengan kemeja hitam dengan dua kancing atas yang ku buka.

"Kau ini, kemarin kau marah marah tidak ingin perjodohan ini sekarang kau sangat bersemangat." Kata ayahku.

Aku lalu duduk, aku cek handphoneku untuk melihat dimana keberadaan Lily. Aku melihat lokasinya sudah ada di hotel ini. Jantungku berdebar sangat kencang. Aku tidak sabar melihat reaksinya. Lily, calon istriku. Aku tidak dapat menahan senyumanku saat ini.

Perfect wedding (COMPLETE)Where stories live. Discover now