Lily Spencer dan Teddy Alexander akan menikah dalam satu bulan kedepan, namun ia harus membatalkan pernikahannya tersebut.
Pernikahan impiannya harus ia batalkan karena Teddy menghamili Kiara, sahabat Lily.
Ketika Lily berjuang memulihkan rasa perc...
Aku sudah bersiap mengenakan summer dressku untuk pergi. Tadi Liam memintaku untuk bersiap-siap, ia akan mengajakku pergi berkeliling sebelum pulang kembali ke New York besok pagi.
Aku menuruni tangga dan melihatnya sedang duduk menonton tv menungguku.
"Kau sudah baikan? Kau yakin ingin pergi?" Tanyaku.
"Aku sudah baik-baik saja, ayo aku akan membuatmu tak dapat melupakan hari ini, dan membuatmu merengek untuk tidak pulang besok ke New York" katanya percaya diri memberikan tangannya untuku sambut.
"Ohhh... kamu terlihat terlalu percaya diri Pak Anderson.. kita ihat saja nanti" kataku lalu tersenyum meletakkan tanganku di atas tangannya.
Ketika aku menyambut tangannya ia menariku dan mengecup keningku lalu ia mengusap puncak kepalaku dan merangkulku.
Sepanjang perjalanan aku memandangi jalan dan Liam tidak pernah melepaskan genggaman tangannya, Malibu sangat indah. Entah karena memang pemandangannya yang indah atau karena aku sedang bersama Liam atau mungkin karena keduanya.
"Kita akan kemana?" aku menatapnya.
"Newport beach" katanya tersenyum.
Setelah kami sampai, Liam membawaku menuju tempat wahana permainan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ini baru permulaannya" ia kembali tersenyum.
Kami bermain beberapa wahana permainan, Liam, dia tidak sedingin dan sekaku yang pernah aku bayangkan sebelumnya, kami tertawa bersama, membeli hotdog dan juga cola. Bermain, tertawa dan bahagia bersama. Itu yang bisa ku gambarkan di Balboa fun park. Hari ini sangat menyenangkan, bahkan aku dapat tertawa sangat lepas ketika Liam terlihat cukup takut ketika kami menaiki wahana yang tinggi.
"Aku tidak takut, aku hanya mengkhawatirkanmu" katanya mengelak.
"Iya iya, aku percaya kok" kataku menggodanya.
Liam masih menggengam tanganku dan aku mengikuti liam menuju dermaga, disana sudah terdapat sebuah yacht putih yang cukup besar.
"Ayo" ia menarik tanganku menuju yacht tersebut.
"Kita akan kemana?" Tanyaku bingung ketika ia mengajakku menaiki yatch itu.
"Aku kan sudah bilang, aku akan membuatmu merengek untuk tidak meninggalkan Malibu."
Aku perhatikan private yacht ini sangat indah. Hanya ada aku, Liam, pengemudi kapal dengan 2 awak kapalnya. Yacht ini mulai melaju, sedangkan Liam menuju tempat nahkodanya. Aku bahkan baru mengetahui, Liam memiliki yatch ini. Masih banyak hal yang belum aku ketahui tetangnya, tapi saat ini aku ingin mengenalmu lebih dekat Liam... ya, aku ingin mengetahui banyak hal tentangnya..
