26. Malibu (3)

82.6K 3.9K 12
                                    

William Anderson

Aku menggerakkan tubuhku dan tersadar aku menggengam tangan seseorang dan ketika aku menoleh aku melihat Lily tertidur di sisi tempat tidur. Ia tertidur duduk di sisiku dengan tangannya yang masih ku genggam. Lily kau bisa sakit jika tidur dalam posisi seperti ini.

Aku berusaha untuk duduk perlahan. Tanpa membangunkannya, lalu ku letakkan handuk kecil di dahiku di sebelah nakas. Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi, dengan lembut aku menggendong tubuhnya ke atas tempat tidur di sisiku dan menyelimutinya. Lalu aku berbaring kembali ke dalam selimut dan menarik Lily dalam pelukanku. Ia menggeliat pelan dalam pelukanku.

Lily jika seperti ini aku ingin sakit terus agar kamu tidak marah lagi dan memperdulikanku.

Aku tersenyum melihat wajahnya yang tertidur, aku mencium pipinya, keningnya dan kembali memejamkan mataku.

______________________________

Lily Spencer

Aku menggeliat kecil dan aku membuka mataku. Ku lihat wajah Liam sangat dekat dengan wajahku. Bagaimana aku bisa tidur di atas tempat tidur? malahan sekarang aku ada dalam pelukan Liam.

Ku lihat handuk kecil sudah diletakan di samping nakas. Aku memegang kening Liam yang masih tertidur. Panas nya sudah turun. Aku menggerakkan tubuhku, namun seketika tangannya menarikku dalam pelukannya sehingga aku kembali berbaring dengan tangannya yang melingkar di pinggangku.

"Jangan pergi" katanya namun aku lihat ia masih memejamkan matanya.

"Kau ini, kau berpura-pura tidur ya?" Kataku memukul lengannya pelan.

"Tidakkk... aku terbangun karna kamu bergerak" katanya lalu ia membuka matanya.

Kini mataku dan matanya sudah berada dalam jarak yang sangat dekat. Ia menatapku dan membelai lembut rambutku, meletakkannya di sisi telingaku.

"Deangarkan aku... sebentar saja... aku ingin kamu tahu bahwa kamu itu salah paham denganku.. wanita yang kamu lihat di kantorku itu sekretaris baru yang rome ajak ke ruanganku, namun aku sudah menolaknya, saat itu, ia membawa tumpukan dokumen dan semua dokmen terjatuh, aku hanya membantu mengambilkan beberapa dokumen dan disaat yang sangat tidak tepat itu, kamu masuk dan melihatku, setelah itu kamu pergi meninggalkanku, aku tahu seharusnya aku mengejarmu, tetapi saat itu pekerjaanku masih sangat banyak, dan aku hanya ingin menyelesaikan semuanya segera agar aku bisa berdua bersamamu ke Malibu.. Aku berusaha terus menghubungimu, tapi kamu malah tidak menjawab teleponku.... itu semua salah paham, tidak seperti yang kamu pikirkan, aku tidak lagi menjadi Liam yang seperti dulu... aku adalah Liamnya Lilly... jadi kmauuu tidak perlu cemburu lagi yaaaa" katanya menatapku lekat lalu mencubit hidungku.

"Aaaa" ku pegang hidungku yang ia cubit.

"Aku tidak cemburu" kataku mengelak.

"Marah?" Tanyanya lagi dan aku menggeleng.

"Kesal?" aku kembali menggeleng.

"Ahhh kau pasti cemburu dan sedih melihatku bersama dengan wanita lain saat itu?" katanya percaya diri.

"Tid-" belum sempat aku melanjutkan perkataanku, Liam terlebih dahulu menciumku lembut. Ia masih menciumku. Menarikku dalam pelukannya hingga tidak ada jarak lagi di antara kami.

Aku memegang jantungku yang berdegup sangat kencang. Ia masih terus menciumku, hatiku memberitahukan bibirku untuk membalas ciumannya.

Perfect wedding (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang