28. Malibu (5)

75K 3.7K 21
                                    

"Langit menyediakan tempat bagi awan, bulan, bintang dan matahari. Aku ingin menjadi tempat perhentian untuk yang lainnya." Aku menatapnya

"Jadilah tempat perhentian untukku" ia menatapku dalam.

"Tuan, permisi, semuanya telah siapp" kata seorang awak kapal.

________________________________

William Anderson

Aku mengandeng tangan Lily turun. Aku sudah mempersiapkannya. Aku akan mengajak nya makan malam di atas yacht dengan sunset malibu.

Entah kenapa aku bisa menjadi seromantis ini pada Lily. Aku hanya ingin membuat hari ini tak terlupakan olehnya. Aku hanya ingin melihatnya terus tersenyum dan bahagia, dan  yang terutama, aku ingin menjadi alasan di setiap senyuman yang tergambar cantik di wajahnya.

Aku tersenyum melihat Lily yang tersenyum dan duduk di meja kecil yang memang sudah aku persiapkan ketika ia di atas tadi.

Aku tersenyum melihat Lily yang tersenyum dan duduk di meja kecil yang memang sudah aku persiapkan ketika ia di atas tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Silahkan nona" kataku menarik kursinya dan mempersilahkannya duduk.

"Terima kasih" katanya.

Pelayan mulai menghidangkan makanan.

"Siapa itu Jessy?" Tanyaku. Aku sering melihatnya menelepon Jessy.

"Hmm dia sahabatku dan juga saudaraku, ia sahabatku ketika aku kuliah"

"Berceritalah, aku ingin mengetahui banyak hal tentangmu." Kataku sambil menyantap makan malamku.

"Ia adalah anak yang sering di bully di universitasku. Ia besar di panti asuhan dan ia mendapat beasiswa di universitas, membuatnya sering di bully sebagai anak tidak mampu, tanteku mengangkatnya sebagai anak dan kini ia menjadi saudaraku. Kalau kau! Ceritakan tentang dirimu"

"Cerita apa? Aku tidak bisa cerita" kataku

"Kau ini... cerita apa yang kau sukai, apa yang tidak kau sukai? Seperti itu" katanya. Aku sangat suka melihat ia berbicara.

"Hmm aku tidak suka selai kacang dan aku menyukaimu" kataku tersenyum melihatnya muka nya merah karena ucapanku.

Aku dan Lily tertawa bersama, kami banyak berbicara dan bersenda gurau. Lily pribadi yang hangat dan sederhana. Itu yang aku ketahui. Kehangatannya bahkan sudah mencairkan gunung es di hatiku.

Hari sudah mulai malam, aku mengandengnya menuju bagian tengah kapal. Aku sudah merencanakan akan mengajaknya menonton film di temani bintang di langit. Entah apa yang merasukiku hingga aku menjadi pria dengan segala ide gila yang sangat romantis, aku harus berterima kasih pada Rome yang membantuku merencanakan ini semua untuk Lily.

 Entah apa yang merasukiku hingga aku menjadi pria dengan segala ide gila yang sangat romantis, aku harus berterima kasih pada Rome yang membantuku merencanakan ini semua untuk Lily

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku duduk di sofa di tengah, aku menariknya ikut berbaring di sebelahku.

"Kau ingin menonton apa?" Tanyaku

"Hmmm.. Moana?" Aku mengusap keningku. Yang benar saja Lily. Masa aku menonton Moana, aku pikir kita akan menonton pearl harbour dengan film yang dramatis dan Lily akan menangis, aku akan memeluknya saat ia menangis, tetapi moana??

"Mengapa? Kau seperti putus asa?" Tanyanya berpura-pura sedih.

"Tidak.. baiklah aku akan menurutimu" kataku.

Setelah pelayan membantu mempersiapkan semuanya,  Lily sudah bersandar padaku dan kami menonton film ini.

Aku tidak bisa percaya aku menonton Moana. Aku seorang CEO Linc Group menonton moana di atas yacht, tidak ada yang boleh mengetahui hal ini, mungkin aku harus menyuap awak kapal untuk tidak memberitahukan ini pada siapapun, tanpa terkecuali, Romeo sekalipun tidak boleh mengetahuinya. Romeo akan menertawaiku hingga terjungkal karena ini.

Aku merasakan geliatan kecil pada tubuh Lily, ketika aku melirik ia sudah tertidur pulas di dadaku. Aku tersenyum melihatnya. Ku peluk tubuhnya dan aku kecup keningnya lembut.

"Goodnite princess" kataku. Aku tidak ingin malam ini berakhir. Aku benar-benar mencintainya. Ya.. aku mencintai Lily.. Aku tidak pernah merasakan hal ini pada wanita lainnya, yaaa hanya Lily seorang..

Malibu terasa sangat indah dengan Lily di sisiku.. seandainya waktu dapat berhenti, aku akan memintanya untuk berhenti saat ini. Aku masih memandangi Lily yang tertidur di pelukanku.

Lily... kamu adalah hal terindah yang hadir dalam hidupku, aku sudah siap, dan aku mau menjadi satu-satunya orang yang akan selalu ada untukmu, bersamamu dan menjagamu...

Perfect wedding (COMPLETE)Where stories live. Discover now