5th EP

97K 2.1K 26
                                    

[BUDAYAKAN VOTE SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
Previous Episode

"Ada apa Rene?" tanya Sehun heran.

"Aku ingin lagi Hun" katanya sedikit terengah.

"Huh?"

"Sentuh aku lagi, buat aku lemas. Aku sangat ingin. Sekarang"

_________________________________________
Episode 5
.
.
.

Irene tak menyangka dirinya akan berakhir telentang di meja kerja Boss-nya dengan kertas-kertas berhamburan di bawahnya, roknya sudah terangkat sampai ke perut dan celana dalamnya entah ke mana.

"Hmm.. kau harum, Rene." hembusan napas Sehun di daerah intimnya membuat Irene menggigit bibirnya.

Dia masih belum gila untuk berteriak keras di dalam kantor.

"Hunnaaahh..ooh.."

Akhirnya desahan halus itu terdengar juga saat lidah Sehun menjelajah tiap lekuk vaginanya, pinggangnya terangkat seolah meminta lebih.

Ingin sekali tangannya meremas rambut Sehun untuk menyalurkan rasa nikmatnya, tapi takut itu merusak penampilan Boss-nya, jadi dia memilih meremas payudaranya sendiri yang terasa gatal.

"Kau tau apa yang lebih enak?"

Sehun menghentikan jilatannya dan menatap Irene yang masih meremas-remas dadanya.

Irene hanya menggeleng dengan wajah memerah.

"Berdiri, Rene" perintahnya, Irene menurut.

"Lepas bajumu, Rene"

Mata Sehun menatap sayu dada Irene.

"T-tapi, ba-bagaimana kalau ada yang datang"

"Ck, buka saja bajumu, aku akan mengunci pintu"
Sehun berjalan untuk mengunci pintu ruangannya dan seringaiannya muncul ketika dia kembali ke mejanya menemukan tubuh atas Irene hanya berbalut bra.

Sehun berdiri tepat di depan Irene, mengelus puncak kepala Irene karena gadis itu tampak gugup.

"Tubuhmu indah, jangan takut aku tidak akan menyakitimu" ujarnya, lalu kedua tangan besar Sehun mulai meremas payudara Irene.

"Emmhh.." gadis itu merintih.

"Apa itu enak?" tanya Sehun tanpa melepas remasannya, dan Irene mengangguk.

"Kau belum merasakan sentuhan sesungguhnya" dan Irene tercekat karena Sehun meloloskan payudaranya, sehingga tampak kedua puting merah mudanya yang sudah membengkak.

Sehun menjilat bibirnya.

"Kau harus menyentuhnya seperti ini"

"Nyaaahh hennggg~" Irene mendongakkan kepalanya saat tangan Sehun menyentuh putingnya yang sensitif.

Demi Tuhan, Sehun hanya megusapnya, tapi rasanya sudah seenak ini.

"Apalagi kalau seperti ini"

"AARG-mmph.." Irene menutup mulutnya dengan tangan agar teriakan itu teredam.

Sungguh dia tidak tau jika di cubit putingnya akan terasa seperti tersengat.

"Nggh.." dan desahannya tidak berhenti karena Sehun terus mencubit dan sesekali memelintir pucuk payudaranya sampai memerah.

"Enak?"

"Iyahh..hh..enakk" bahkan Irene tidak sadar semakin mengangkangkan kakinya karena rasa basah di bagian bawahnya.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now