31th EP

49.7K 1.4K 71
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
Irene meremas kemejanya dengan gelisah, tangannya mulai basah karena berkeringat. Gugup.

Lalu sebuah telapak tangan menggenggamnya erat, membuatnya otomatis menengadah dan menemukan kekasihnya tersenyum lembut.

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Sayang"

"Mereka tidak marah padaku karena membuatmu sakit waktu itu kan, Hunnie?"

Irene menatap dengan mata puppynya yang membuat Sehun mengecup ujung hidungnya.

"Tentu saja tidak. Mereka justru senang karena kau memaafkanku"

Taklama, Oh Hara datang bersama dengan suaminya.

"Apa kalian menunggu lama? Maaf, pesawat kami delay tadi" kata Mama Oh lalu mengecup pipi putranya sekilas dan kemudian memeluk Irene dengan sayang.

"Kalian tampak baik. Apa kalian ingin sekalian memberitau kabar bahagia untuk kami?" tanya Hara menggoda dan membuat Irene sedikit merona.

"Eomma kan mau menjenguk Krystal Noona, bukan menengokku" kata Sehun yang wajahnya sudah datar mrnjadi tambah datar. Yunho dan Hara tertawa mendengarnya.

"Oh, apa anak Eomma cemburu, hm?"

"Anak Eomma bukan hanya Krystal Noona, masih ada aku dan Chanyeol, sehar-AW!"
Sehun mengaduh karena tiba-tiba Irene mencubit pingganggnya.

"Jangan berkata keras pada orangtuamu, Hun" desis Irene gemas.

"Oh lihatlah, sepertinya sekarang kau punya pawang yang sangaaaat menyayangi Eomma" Eomma Oh kembali memeluk Irene yang membuat Sehun makin cemberut.

Papa Oh Yunho menggelengkan kepalanya maklum lalu merangkul bahu putranya untuk berjalan menuju mobil mereka.

Irene berjalan di belakang mereka bersama Ibu Sehun sambil mengobrol.

"Jadi bagaimana, hubunganmu dengan Irene?" tanya Yunhk dengan suara pelan agar dua wanita dibelakang tidak mendengarnya.

"Chanyeol sudah merestui kami" kata Sehun bangga.

"Baguslah, jadi kapan kau akan melamarnya, hm?"

"Secepatnya, Aboeji" bisik Sehun.

Entah kenapa hatinya terasa menghangat walaupun hanya berbincang singkat dengan ayahnya seperti ini, beberapa tahun belakangan dia diperlakukan bagai robot untuk selalu bekerja seperti keinginan orangtuanya, membuat hubungan dengan ayahnya kurang baik.

"Kau sudah dewasa, kau sudah tau mana yang terbaik utukmu" Yunho menepuk pundak Sehun.
.
.
.
Sehun menyetir mobil dengan Irene di sisinya dan kedua orantuanya ada di belakang.

"Kata Jongin, kakakmu mengidam banyak ya?" Nyonya Oh membuka obrolan.

"Eomma kan tau, dia tidak hamil saja makannya banyak, apalagi hamil. Kasian Jongin selalu ke sana kemari untuk membelinya"

"Asal kau tau, Nak. Itu adalah salah satu kebahagiaan seorang calon ayah. Seperti saat Eomma mu mengidam justru Aboeji sangat senang, bahkan waktu masa mengidam Eomma mu selesai, Aboeji selalu menanyakan kapan mengidam lagi?" Papa Oh tertawa.

"Nanti kau juga kan merasakannya" kata Eomma Sehun.

"Melihat bagaimana perangai Sehun, mungkin dia akan lebih banyak mengeluh di banding Chanyeol" kata ibunya lagi.

"Eyy, Eomma selalu lebih membela si Caplang itu daripada aku"
Sehun mengerucutkan bibir dan membuat ibunya terkekeh.

"Ah, membayangkan kalian bertiga dengan pasangan masing-masing membuat Eomma sangat bahagia" kata ibunya tulus sambil menyandarkan kepalanya di bahu suaminya.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now