29th EP

55K 1.4K 115
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
.
WARN!! ADA PIC KHUSUS UMUR 21+
_________________________________________
.
.
.
Sehun menghempaskan pantatnya di kursi dengan mengacak rambutnya, frustasi.

Irene yang sedang membuka kotak berisi makan siang mereka memandang  kekasih tampannya dengan bingung.

"Berkas aku taruh di mejamu. Kau belum mengambil laporan keuangan?"

"Hmm.."
Sehun menyandarkan tubuhnya di kursi dan menutup mata dengan tangannya.

Irene lalu berdiri di belakang Sehun dan memijat lembut pundak kekasihnya.

Seketika Sehun menegang menyadari Irene di dekatnya.

"Kalau kau lelah, istirahat dulu saja, meeting sore nanti bisa aku atur untuk di tunda besok, Hunnie" katanya.

"Rene-ah, sebaiknya kau lepaskan tanganmu sekarang"
Irene terkejut mendengar ucapan tegas dan tertahan Sehun.

Sehun yang menyadari keterkejutan Irene segera meluruskannya.

"Irene sayang, aku 'keras' sejak tadi, dan sungguh sangat tidak membantu kalau kau menyentuhku sekarang, hm..."

Pandangan Irene otomatis ke arah celana Sehun, dan benar saja, celana itu seperti membentuk 'tenda' saat ini.

Irene malah justru membelai leher Sehun hingga lelaki itu menengadah merasakan lembutnya usapan di daerah sensitifnya.

Bibir Irene bahkan mulai mengecup leher Sehun dan berakhir di cuping telinganya.

"Emhh.." Sehun menggeram.

"Sayang, ayo selesaikan di mobilmu" bisiknya seduktif.
.
.
Peluh Sehun menetes walaupun AC di mobilnya menyala maximal. Katakan dia gila, oh koreksi, bukan dia tapi mereka.

Karena saat ini mobil mewah berkaca hitam miliknya terparkir dipinggir sungai Han di tengah siang, dengan Sehun duduk di kursi belakang sedangkan Irene bersimpuh di bawah.

"Owh…Fuck babe. Suck itu!" umpat Sehun, tangannya meremas jok kursi dengan kencang.

Sudah berapa lama dia tidak menuntaskan hasratnya, dan kini kekasihnya sedang memberinya blow job di siang bolong dengan suka rela.

Mata Sehun yang terpejam menahan nikmat sesekali menatap Irene yang bersemangat menjilati batang besarnya, sesekali dihisap diujungnya.

"Reneehh..Sayangh..masukkan..please"
Sehun memohon karena tidak tahan dengan godaan Irene.

"Mmmphh.. Hunnie, aku masih mau bermain-main dulu"
Irene melepas sebentar ciuman di daerah intim Sehun.

Kini Sehun menarik wajah Irene dengan sedikit membungkuk sehingga dia bisa mengecup bibir manis kemerahan milik kekasihnya dengan sedikit jilatan basah.

"Kita lakukan dengan cepat, sebelum kita mulai meeting, oke?"
Irene mengangguk lalu Sehun kembali bersandar di kursi dan membiarkan Irene-nya kembali mengelus-elus batang kemaluannya yang telah mengeluarkan cairan precum di lubang batangnya.

"Owwhh,,ssshh…Reneehh" erang Sehun saat Irene mulai memasukkan batangnya secara perlahan ke mulut mungilnya,

tangan Irene bahkan mulai merambat ke dada Sehun dan menggoda putingnya dari luar kemeja.

"Sayang..ah..kenapa kau hebat sekali..mmhh"
Sehun sampai menaikkan pinggulnya karena nikmat yang menderanya.

Merasa terburu waktu, Irene berusaha memainkan seluruh titik sensitive Sehun agar lelakinya itu cepat mendapat pelepasan.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now